Denpasar (Antaranews Bali) - Rektor Universitas Warmadewa Denpasar Prof dr I Dewa Putu Widjana menyatakan pihaknya tidak akan "alergi" jika sampai menerima kritik dari kalangan media karena itu diyakini sebagai bagian dari upaya perbaikan civitas akademika.
"Silakan dikritik, dari kritik itu kami akan berusaha memperbaiki. Kami menyadari bahwa kritik menjadi salah satu tugas media," kata Prof Dewa Widjana, di Denpasar, Rabu.
Rektor salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Bali itu mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama media yang telah terjalin dengan baik selama ini.
"Media adalah mitra kami, dan Unwar sebagai perguruan tinggi memerlukan peningkatan akses kepada publik melalui kerja sama media," ucapnya pada acara ramah-tamah dengan awak media di Denpasar itu.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unwar Ir I Nyoman Kaca MSi mengatakan peran media yang bergandengan tangan dengan perguruan tinggi itu sangat penting sejalan dengan upaya untuk membentuk sumber daya manusia Bali yang berkualitas.
"Jadi, mari kita bergandengan tangan untuk memajukan pendidikan khususnya di Bali, dan pendidikan di Indonesia pada umumnya," ujarnya.
Unwar, lanjut Kaca, juga terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Apalagi dari tahun ke tahun jumlah mahasiswanya terus meningkat dan bahkan mahasiswa di Universitas Warmadewa telah berasal dari 30 provinsi di Indonesia.
Kepala Biro Administrasi, Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi (Bappsik) Unwar I Made Artawan SE MM menambahkan bahwa Universitas Warmadewa sudah dari sejak awal melakukan berbagai perubahan, terutama di bidang sistem informasi.
Hal tersebut, menurutnya sejalan dengan upaya Unwar dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, yakni era yang menegaskan dunia sebagai Kampung Global.
"Salah satu kata kunci untuk mengantinsipasi Revolusi 4.0 adalah perubahan. Kita semua harus berubah, Warmadewa berubah, wartawan berubah, perusahaan media wajib berubah, jika tidak berubah maka kita akan tinggal nama," kata Artawan.
Sejalan dengan perubahan di bidang sistem informasi, Universitas Warmadewa pun telah mengambil kebijakan untuk menaikkan "bandwith" dari 80 Mbps menjadi 150 Mbps, yang dimulai pada 1 Januari 2018, karena akses internet menjadi tulang punggung dari semua aktivitas proses pembelajaran maupun layanan administrasi kepada para pemangku kepentingan.
"Juga telah dikembangkan sistem informasi layanan berbasis `online` seperti membayar SPP, SKS, wisuda, KKN, input kartu rencana studi, jadwal kuliah Penmaru dan sebagainya," ujarnya yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unwar itu.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor 2 Ni Putu Pertamawati, SE, MM dan Wakil Rektor 3 Unwar Dr Ir I Wayan Parwata, ST, MT. (WDY)
Rektor Unwar tak 'alergi' terima kritik media
Rabu, 7 Maret 2018 13:11 WIB