Karangasem (Antara Bali) - Palang Merah Indonesia telah menyiapkan tujuh truk tangki air tambahan untuk membantu kebutuhan air bersih para pengungsi Gunung Agung di Bali yang telah didatangkan dari Pulau Jawa.
"Ketersediaan air bersih untuk mandi dan minum sangat sering dibutuhkan saat berada dipengungsian, sehingga keberadaan truk tangki air ini diyakini dapat bermanfaat," kata Plh Pengurus Pusat PMI, Ginandjar Kartasasmita saat meninjau pos Komando Tanah Ampo, Karangasem, Senin.
Menurut dia, kebutuhan air bersih menjadi kebutuhan sangat penting saat terjadi bencana, karena pengalaman letusan Gunung Merapi hal ini menjadi kebutuhan sentral untuk masyarakat pengungsi. "Pasca terjadi letusan, masyarakat sulit mendapat akses air bersih, sehingga kami melakukan upaya ini," ucapnya.
Ginandjar mengatakan, air memiliki manfaat yang sangat penting selain untuk mandi dan minum, namun air juga bermanfaat untuk terapi pengobatan. "Kami juga juga menyiapkan relawan dari Kota Malang, Jawa Timur untuk membantu para pongungsi ini," katanya.
Selain itu, pelayanan kesehatan juga sangat dibutuhkan para pengungsi apabila terjadi luka dan sakit, sehingga PMI juga turut membantu menyiapakn relawan untuk membantu petugas kesehatan di lapangan.
Pihaknya menerangkan, ada puluhan anggota PMI dan relawan medis yang sudah dikerahkan dan sudah tiba di Bali untuk membantu para pengungsi Gunung Agung diposko pengungsian yang tersebar disejumlah daerah.
PMI juga siap mengerahkan mobil Haglund yang berfungsi untuk mengevakuasi dan memberi pertolongan kepada pengungsi saat terjadinya erupsi Gunung Agung. "Kami siap untuk mengerahkan mobil ini. Namun, karena belum dibutuhkan, maka belum kami turunkan," ujarnya.
Ia menerangkan, mobil ini memiliki spesifikasi mampu menerobos daerah yang panas setelah terjadi erupsi gunung merapi. "Mobil ini seperti tank dan kalau dibutuhkan akan segera kami mobilisasi," ujarnya.
Ginandjar menambahkan, Federasi PMI sedang membuat perhitungan atau perkiraan (assesment) yang dibutuhkan saat ini dan ke depannya saat terjadi erupsi Gunung Agung.
Pihaknya menambahkan, apabila kebutuhan logistik air bersih ini habis, diakuinya akan diisi kembali oleh petugas hingga batas waktu 26 Desember 2017. "Kami tidak akan berhenti untuk ini, kalau sudah terpakai petugas kami isi kembali," katanya. (WDY)