Denpasar (Antara Bali) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Bali mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen dari 103,94 persen pada bulan Agustus 2017 menjadi 104,45 persen pada bulan September 2017.
"Dari sisi indeks yang diterima petani (lt) mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen dari 129,41 persen menjadi 129,55 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dari sisi indeks yang dibayar petani (lb) mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dari 124,50 persen menjadi 124,02 persen.
Dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali, terdiri atas tiga subsektor mengalami kenaikan dan dua subsektor mengalami penurunan.
Ketiga subsektor yang mengalami kenaikan meliputi subsektor tanaman pangan yang terdiri atas padi dan palawija sebesar 1,78 persen, tanaman perkebunan 1,01 persen dan subsektor perikanan 0,50 persen.
Sedangkan dua subsektor yang mengalami penurunan terdiri atas subsetktor peternakan yang terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak menurun 0,07 persen dan subsektor hortikultura merosot 0,36 persen.
Adi Nugroho menambahkan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan dan daya beli petani di daerah pedesaan. Selain itu mampu menunjukkan daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi pertanian.
Indeks nilai tukar petani diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani. Semakin tinggi indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan dan daya beli petani.
Adi Nugroho menambahkan kenaikan indeks NTP Bali berkat harga barang-barang produksi pertanian mengalami kenaikan harga, sementara jasa yang dibayar petani mengalami penurunan.
Indeks harga yang diterima petani dari hasil pertaniannya mencapai 129,55 mengalami kenaikan 0,11 persen dibanding bulan Agustus 2017 yang tercatat 129,41 persen.
Sebaliknya indeks yang dibayar petani pada bulan September 2017
tercatat mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dari 124,50 persen pada pada bulan Agustus 2017 menjadi 124,02 persen pada bulan Septermber 2017.
Menurunnya indeks yang dibayar petani akibat deflasi pedesaan yang dialami Bali sebesar 0,63 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
BPS: NTP Bali Alami Kenaikan 0,49 Persen
Rabu, 4 Oktober 2017 7:18 WIB