Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menyebut pencak silat
warisan budaya bangsa Indonesia dan salah satu wujud karakter bangsa.
Jokow
resmi membuka Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat
Nasional ASAD 2017 hari ini di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin,
Jakarta Timur.
Bersilaturahim dengan sejumlah ulama pondok
pesantren ini, Presiden mengatakan pencak silat kini telah dikenal luas
hingga mancanagara.
Dan sebagai perwujudan karakter bangsa, maka warisan leluhur ini perlu dijaga dan dirawat bersama, kata Jokowi.
"Tanpa
kesadaran kita untuk menjaga dan merawat seni tradisi pencak silat ini,
kita akan kehilangan sebuah karakter. Inilah sebuah karakter bangsa
yang harus kita rawat dan jaga bersama-sama," kata Presiden yang dalam
acara ini mengenakan pakaian khas pendekar.
Dia mengatakan, saat
masih menjadi wali kota Solo, ia juga pernah meresmikan kegiatan serupa
di Solo. Kini, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali membuka
kejuaraan serupa sebagai bentuk dukungan kepada pengembangan tradisi
pencak silat.
"Sekarang, hari ini, saya membuka lagi. Sudah bukan wali kota, tetapi presiden," ujar Presiden disambut tawa dan tepuk tangan.
Jokowi
melihat pencak silat merupakan sarana putra bangsa dalam menunjukkan
etos kerja dan produktivitas kepada dunia luar, selain bisa menumbuhkan
semangat berani berkompetisi dan bersaing bagi anak-anak muda.
"Saya
senang, Pak Kiai tadi menyampaikan, silat ini bukan ingin mengadu
manusia dengan manusia, tetapi kita ingin memberikan sebuah karakter
kuat kepada remaja-remaja kita. Berani bersaing, bertanding, dan
berkompetisi," ucapnya.
Kejuaraan berlangsung dari 8 hingga 11
Agustus 2017 dan merupakan kegiatan rutin untuk melahirkan atlet-atlet
pencak silat muda Indonesia, yang sekaligus sebagai sebuah upaya merawat
warisan budaya leluhur bangsa Indonesia. (WDY)
Pencak Silat di Mata Presiden Joko Widodo
Selasa, 8 Agustus 2017 13:48 WIB