"Penampilan tersebut untuk menyuguhkan kreativitas dan inovasi kesenian setelah setahun berproses menjaga eksistensi dalam upaya mempertahankan tradisi dan membuat karya-karya baru yang menjadi warisan pada masa mendatang," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut, I Komang Candra Wirama, pada puncak HUT pertama Yayasan Pancer Langiit di Museum Yadnya, Mengwi Badung, Minggu malam.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut ikut berkontribusi dan komitmen dalam upaya melestarikan seni dan budaya Bali yang menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun mancanegara yang selama ini berkunjung ke Pulau Dewata.
Selain itu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan keakraban dan silahturahmi di di Taman Mumbul Sangeh, Abiansemal, Badung, Minggu (21/5). Ada perlombaan Tari Teruna Jaya yang melibatkan 20 peserta, Tari Jauk dan Kendang Tunggal tercatat 33 peserta, Gamelan Gender dengan lima peserta dan lomba Panahan Tradisional 37 peserta dari delapan kabupaten/kota di Bali serta dari Jawa berlangsung selama dua hari, 27-28 Mei 2017.
Sementara itu, Penasehat Yayasan Pancer Langiit, Kadek Sumanila menambahkan, seni dan budaya dijadikan media penghubung kreativitas dan inovasi generasi muda.
"Generasi muda penting diperhatikan karena sebagai aset sumber daya manusia (SDM) yang akan membangun dan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dan negara di masa depan," ujarnya.
Dalam kesemparan itu, Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Suiasa, SH memberikan apresiasi kepada seluruh anggota dan pendukung Yayasan Pancer Langiit yang mangharumkan nama baik kota Mangupura dalam kancah nasional dan internasional.
"Saya sangat bangga terhadap dedikasi yang dilakukan oleh pihak yayasan, karena semua terlibat dalam menjaga eksistensi tersebut dibutuhkan komitmen dan semangat yang kuat," ujar Wabup I Ketut Suiasa. (WDY)
Video oleh I Wayan Artaya