Denpasar (Antara Bali) - Tiga program Bali Mandara masuk dalam program Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2016, karena ketiganya dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Informasi dari Humas Provinsi Bali yang diterima Antara di Denpasar, Jumat, menyebutkan tiga program dimaksud yakni SMA Negeri Bali Mandara, Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) dan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).
"Sebelumnya, Rumah Sakit Mata Bali Mandara yang berprestasi dalam ajang Sinovik 2016, tapi kini tiga program Bali Mandara yang masuk dalam Top 99 Sinovik 2017," kata Gubernur Pastika melakukan sesi Presentasi dan Wawancara dengan Tim Penilai.
Jurinya dari akademisi dan tokoh nasional seperti JB Kristiadi, R Siti Zuhro, Neneng, Wawan Sobari, Tulus Abadi dan Refly Harun di Kementerian PAN-RB RI, Jakarta Jumat.
Tim penilai memberi apresiasi terhadap ketiga program yang dipaparkan Gubernur Made Mangku Pastika dalam waktu sekitar 90 menit.
Ketua Tim Penilai JB Kristiadi memuji program-program yang lahir dari gagasan Gubernur Pastika sebagai program inovatif. PB3AS misalnya dinilainya sebagai ajang yang memberikan kesempatan masyarakat untuk berani mengkritik dan bertanggung jawab.
Senada dengan itu, pengamat politik Siti Zuhro menilai PB3AS sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah. "Ini ajang yang murah meriah, sehat sambil curhat," katanya.
Tim penilai juga memberi apresiasi mendalam terhadap keberadaan SMAN Bali Mandara yang menurut mereka sangat berpihak kepada masyarakat miskin, khususnya di bidang pendidikan.
Ahli hukum tata negara Refly Harun mengatakan dalam pendekatan modern pendidikan menjadi jalan untuk keluar dari kemiskinan.
Sementara Tulus Abadi yang juga Ketua YLKI menilai program ini pro rakyat miskin. "Faktanya di lapangan, banyak orang kaya dan pintar yang masuk ke sekolah negeri, sekolah ini justru sebaliknya," katanya setelah mendengar penjelasan Gubernur Pastika.
Lain halnya dengan Neneng Goenadi yang menilai program SMA Bali Mandara sebagai pekerjaan mulia yang memuaskan. Namun ia memberi masukan agar dilengkapi dengan data perubahan anak putus sekolah untuk melihat capaiannya.
Program Simantri juga mendapat apresiasi dari tim penilai. Akademisi Universitas Brawijaya Wawan Sobari menilai program ini memiliki dampak yang bagus terhadap sektor pertanian yang semakin terdesak oleh pembangunan ruko dan hotel.
Ia memuji Pemprov Bali yang bisa mengubah citra petani.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku bangga atas keberhasilan program Bali Mandara masuk ke dalam Top 99 Sinovik 2017.
Namun ia tak memiliki target harus berada di peringkat berapa dalam kompetisi ini. "Yang penting saya bisa sharing pengalaman melalui kompetisi ini. Mungkin daerah lain bisa belajar dari kami dan sebaliknya kami bisa pun bisa belajar dari inovasi daerah lain," ujarnya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam melakukan presentasi tersebut didampingi Asisten Administrasi Umum I Gusti Ngurah Alit dan kepala OPD sektor utama program terpilih, yakni Kepala Dinas Pertanian IB Wisnuardhana, Kepala Biro Humas dan Protokol I Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Dinas Pendidikan TIA Kusumawardhani serta Kepala SMA Bali Mandara Nyoman Darta. (WDY)
Tiga Program Bali Mandara Masuk Sinovik 2016
Sabtu, 29 April 2017 5:28 WIB