Jakarta (Antara Bali) - Penyidik Polda Sumatera Selatan menyelidiki
kasus penembakan terhadap kendaraan Honda City bernopol BG 1488 ON yang
menerobos razia yang digelar oleh Polres Lubuklinggau dan mengakibatkan
seorang tewas.
"Sekarang tim dari polda sedang turun menyelidiki di TKP," kata
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam pesan singkat kepada
wartawan, Selasa malam.
Pihaknya pun tidak akan segan menindak anggotanya bila terbukti
bersalah. "Prinsipnya saya akan tindak tegas anggota yang bersalah,"
katanya.
Mantan Kepala Korlantas Polri itu pun menyampaikan bela sungkawa
atas terjadinya peristiwa yang merenggut satu nyawa tersebut.
"Saya turut berduka cita," katanya.
Dari informasi sementara, menurut Agung, kendaraan yang ditumpangi
satu keluarga tersebut tidak berhenti saat distop polantas dalam razia
kendaraan bermotor.
"Info awal, pada saat ada razia, kendaraan tersebut distop tidak
berhenti, bahkan hampir menabrak tiga polisi, terus dikejar, dan hampir
menabrak masyarakat, lalu diberikan tembakan peringatan," paparnya.
Agung mengatakan ada prosedur standar operasi dalam menghadapi
pengemudi kendaraan yang menolak berhenti saat digelar razia kendaraan.
"Tentu SOP-nya dimulai dengan setop menggunakan tangan. Apabila
membahayakan petugas seperti akan menabrak petugas, didahului dengan
tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali," katanya.
Sebelumnya, sebuah kendaraan Honda City bernopol BG 1488 ON yang
berisi satu keluarga ditembak di Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang
Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, pada Selasa siang.
Penembakan tersebut diduga dilakukan usai mobil tersebut menerobos
razia yang digelar Polres Lubuklinggau di Jalan Lingkar Selatan.
Kendaraan nahas itu ditumpangi Diki (30) yang mengemudikan
kendaraan, Surini (54), Dewi (35), Indra (33), Novianti dan seorang
balita berinsial G. (WDY)
Kasus Satu Tewas Ketika Mobil Terobos Razia Masih dalam Penyelidikan
Rabu, 19 April 2017 10:43 WIB