Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerja sama dengan Yayasan Bawa dan Yayasan Seva Buana melakukan sterilisasi dan kastrasi 100 ekor anjing dan kucing, sebagai upaya pencegahan kasus rabies.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar I Gede Ambara Putra di Denpasar, Kamis mengatakan kegiatan tersebut untuk kasus rabies dan menekan populasi anjing dan kucing yang berpotensi menyebarkan virus rabies.
"Kegiatan tersebut harus dilakukan karena hasil dari sampel tahun 2016 Kota Denpasar masih ada dua anjing positif rabies," kata Ambara Putra didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar Drh. Ida Bagus Mayun Suryawangsa
Terkait dengan pelaksanaan sterilisasi, Ambara Putra mengatakan dengan dua cara yaitu dengan vaksi disuntik langsung dan melakukan sistem tulup karena anjing memberontak saat di divaksin.
Sedangkan untuk mengurangi populasi satwa anjing di Kota Denpasar dilakukan dengan cara kastrasi untuk satwa jantan dan sentralisasi pada betina. Tindakan kastrasi dan sterilisasi dilakukan dengan cara operasi pengangkatan organ reproduksi anjing atau kucing betina (ovarium, saluran telur, rahim).
Sementara steril pada hewan jantan dengan mengangkat testisnya atau kastrasi. Anjing yang disterilkan adalah anjing berusia empat bulan hingga lima tahun, sedangkan kucing berusia lima bulan ke atas.
"Karena keterbatasan waktu operasi kastrasi dan sterelisasi hanya dilakukan sebanyak 100 hewan. Dari 100 kuota yang diberikan yang sudah terdaftar sebanyak 87 ekor," ujarnya.
Untuk proses sterilisasi, kata dia, anjing dan kucing diwajibkan puasa delapan jam sebelum operasi. Sesuai dengan "Animal welfare" atau kesejahteraan hewan, kucing dan anjing yang dikastrasi atau sterilisasi harus dibius secara total. Bahkan hewan tidak boleh dibunuh sembarang. Jika ingin membunuh hewan harus ada permintaan dari masyarakat dan terindikasi rabies.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar Drh. Mayun Suryawangsa menambahkan, kegiatan ini sangat penting dilakukan maka dari itu akan rutin dilakukan setiap bulan, sekaligus menyambut HUT Kota Denpasar.
Untuk memperlancar pihaknya akan terus menggandeng pihak ke tiga. Sedangkan vaksinasi masal juga dilakukan setiap tahun di bulan April hingga Juli.
Sementara Marcus, seorang pemilik satwa mengaku anjingnya yang bernama Pickles juga di sterilisasi agar tidak berpopulasi.
Menurutnya, memelihara tidak perlu banyak-banyak cukup sesuai dengan kemampuan, dan mengharapkan di sterilisasi anjingnya bisa lebih jinak.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk menekan populasi hewan maka dari itu saya harapkan Pemkot Denpasar melaksanakan secara berkelanjutan," katanya. (WDY)
Distan Denpasar Lakukan Pencegahan Rabies
Kamis, 2 Maret 2017 20:54 WIB