Kuta, Bali (Antara Bali) - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menerima 613 penerbangan tambahan yang diajukan sejumlah maskapai untuk mengakomodir tingginya lonjakan wisatawan ke Pulau Dewata menghabiskan libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Co General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Putu Puja Supradnyana ditemui di Posko Terpadu di Keberangkatan Domestik bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Minggu, menjelaskan penerbangan tambahan itu diajukan oleh Garuda Indonesia, AirAsia, Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air dan Lion Air.
Total kursi dari penerbangan tambahan itu berjumlah 105.516 tempat duduk dengan pengajuan yang paling banyak oleh maskapai Lion Air dan Nam Air.
Sebagian besar rute yang dilayani maskapai itu dalam penerbangan tambahan tersebut yakni Jakarta, Kuala Lumpur, Surabaya, Labuan Bajo, Makassar, Maumere dan Waingapu.
Pihaknya memprediksi kepadatan penumpang yang bertandang ke Pulau Dewata terjadi mulai 23-24 Desember 2016 dan 1-3 Januari 2017.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pengelola bandara setempat telah melakukan koordinasi dengan maskapai penerbangan dan penanganan penumpang di bandara atau "ground handling" agar dapat memperhatikan waktu pelayanan, mengingat lalu lintas baik penerbangan maupun penumpang akan meningkat.
"Kami juga sudah dan terus memperhatikan kesiapan alat produksi seperti landasan, apron, alat navigasi, kendaraan ambulance dan pemadam kebakaran serta genset," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Co General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Putu Puja Supradnyana ditemui di Posko Terpadu di Keberangkatan Domestik bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Minggu, menjelaskan penerbangan tambahan itu diajukan oleh Garuda Indonesia, AirAsia, Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air dan Lion Air.
Total kursi dari penerbangan tambahan itu berjumlah 105.516 tempat duduk dengan pengajuan yang paling banyak oleh maskapai Lion Air dan Nam Air.
Sebagian besar rute yang dilayani maskapai itu dalam penerbangan tambahan tersebut yakni Jakarta, Kuala Lumpur, Surabaya, Labuan Bajo, Makassar, Maumere dan Waingapu.
Pihaknya memprediksi kepadatan penumpang yang bertandang ke Pulau Dewata terjadi mulai 23-24 Desember 2016 dan 1-3 Januari 2017.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pengelola bandara setempat telah melakukan koordinasi dengan maskapai penerbangan dan penanganan penumpang di bandara atau "ground handling" agar dapat memperhatikan waktu pelayanan, mengingat lalu lintas baik penerbangan maupun penumpang akan meningkat.
"Kami juga sudah dan terus memperhatikan kesiapan alat produksi seperti landasan, apron, alat navigasi, kendaraan ambulance dan pemadam kebakaran serta genset," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016