Denpasar (Antara Bali) - Tim Jurnalistik Maestro Fakultas Teknik Universitas Udayana bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali (BBB) berencana menggelar pelatihan teknik penulisan berita, artikel, fotografi dan tata letak media untuk kalangan mahasiswa pada 17-18 Desember 2016.
"Pelatihan jurnalistik itu mengusung tema `Jurnalis Muda Berkarya` berlangsung di BBB, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Nova Wiguna di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, peserta berasal dari kelompok jurnalistik mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Bali, akan memperoleh materi seputar fotografi jurnalistik dan artistik, video citizen journalism, wawancara dan penulisan berita, serta layouting majalah dan berita.
Sebagai pembicara antara lain Luh De Suriyani dengan materi "Wawancara & Penulisan Berita), Anggara Mahendra (Fotografi), Agung WS (Layouting), dan Nyonyo Esha (Video Citizen Journalism).
Luh De Suriyani dikenal sebagai jurnalis dan juga co-founder media online yang berbasis citizen journalism, Balebengong.net. Ia juga pernah menjadi kontributor sejumlah media seperti Mongabay.co.id, Kulkul, Media Indonesia, Detik.com dan aktif di Sloka Institute, sebuah organisasi sosial yang berbasis di Bali.
Sementara Anggara Mahendra, telah lama malang melintang dalam dunia fotografi. Ia pernah menjadi fotografer di The Beat Magazine (2010-2011), Bali Buzz/The Jakarta Post (hingga 2016) dan kontributor foto di sejumlah media nasional maupun luar negeri.
Ia aktif dalam berbagai pelatihan dan workshop fotografi serta pameran.
Agung WS, menamatkan pendidikan di Jurusan Desain Komunikasi Visual FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kini sebagai dosen DKV di Sekolah Tinggi Desain Bali (STD Bali).
Ia juga pernah aktif di Matamera Design & Communication serta sebagai koordinator divisi Usaha dan Penerbitan Sloka Institut.
Nyonyo Esha, filmaker alumnus Jurusan Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia merupakan Direktur Indonesia Movie Production (1993- 2016) dan sutradara film Kelompok Lakon (CV. Laras Komunika).
Nova Wiguna dari Maestro Unud menuturkan bahwa kegiatan tersebut untuk melatih mahasiswa menekuni bidang jurnalistik.
"Melalui kegiatan tersebut kami ingin mendorong peserta agar kelak menjadi seorang jurnalis muda yang berkualitas dan idealis, serta berani menunjukkan karyanya ke masyarakat," ungkap Nova Wiguna.
Lokakarya tersebut terbagi dalam beberapa sesi berupa pembekalan materi atau teori, dilanjutkan dengan sesi praktik menulis artikel atau berita dan wawancara langsung.
Workshop ini dilanjutkan dengan agenda Kelas Kreatif Bentara yang akan membahas seputar buku dan editor. Pembicaranya adalah editor dan penerjemah peraih SIH Award (2002), Fransiskus Wendoko.
Wendoko adalah penyair, cerpenis, editor dan penerjemah. Meraih SIH Award (2002) dari Jurnal Puisi. Dua buku puisinya, "Sajak-Sajak Menjelang Tidur" (2008) serta "Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa" (2009), masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award 2008 dan 2009.
Sejumlah puisinya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan terbit dengan judul Selected Poems (2010). Buku puisinya yang lain Oratorio (Edisi Kedua, 2011), Jazz! (2012) dan Catatan Si Pemabuk (2014).
Menurut Juwitta Katriana Lasut, penata program BBB, pihaknya sangat gembira dan terbuka untuk kerjasama kegiatan yang bersifat edukatif serupa ini.
Hal itu memang sejalan dengan landasan kuratorial program Akademika Bentara selama ini, yakni sebuah upaya untuk melakukan perluasan kesadaran akan pengetahuan, terutama bagi generasi muda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pelatihan jurnalistik itu mengusung tema `Jurnalis Muda Berkarya` berlangsung di BBB, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Nova Wiguna di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, peserta berasal dari kelompok jurnalistik mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Bali, akan memperoleh materi seputar fotografi jurnalistik dan artistik, video citizen journalism, wawancara dan penulisan berita, serta layouting majalah dan berita.
Sebagai pembicara antara lain Luh De Suriyani dengan materi "Wawancara & Penulisan Berita), Anggara Mahendra (Fotografi), Agung WS (Layouting), dan Nyonyo Esha (Video Citizen Journalism).
Luh De Suriyani dikenal sebagai jurnalis dan juga co-founder media online yang berbasis citizen journalism, Balebengong.net. Ia juga pernah menjadi kontributor sejumlah media seperti Mongabay.co.id, Kulkul, Media Indonesia, Detik.com dan aktif di Sloka Institute, sebuah organisasi sosial yang berbasis di Bali.
Sementara Anggara Mahendra, telah lama malang melintang dalam dunia fotografi. Ia pernah menjadi fotografer di The Beat Magazine (2010-2011), Bali Buzz/The Jakarta Post (hingga 2016) dan kontributor foto di sejumlah media nasional maupun luar negeri.
Ia aktif dalam berbagai pelatihan dan workshop fotografi serta pameran.
Agung WS, menamatkan pendidikan di Jurusan Desain Komunikasi Visual FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kini sebagai dosen DKV di Sekolah Tinggi Desain Bali (STD Bali).
Ia juga pernah aktif di Matamera Design & Communication serta sebagai koordinator divisi Usaha dan Penerbitan Sloka Institut.
Nyonyo Esha, filmaker alumnus Jurusan Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia merupakan Direktur Indonesia Movie Production (1993- 2016) dan sutradara film Kelompok Lakon (CV. Laras Komunika).
Nova Wiguna dari Maestro Unud menuturkan bahwa kegiatan tersebut untuk melatih mahasiswa menekuni bidang jurnalistik.
"Melalui kegiatan tersebut kami ingin mendorong peserta agar kelak menjadi seorang jurnalis muda yang berkualitas dan idealis, serta berani menunjukkan karyanya ke masyarakat," ungkap Nova Wiguna.
Lokakarya tersebut terbagi dalam beberapa sesi berupa pembekalan materi atau teori, dilanjutkan dengan sesi praktik menulis artikel atau berita dan wawancara langsung.
Workshop ini dilanjutkan dengan agenda Kelas Kreatif Bentara yang akan membahas seputar buku dan editor. Pembicaranya adalah editor dan penerjemah peraih SIH Award (2002), Fransiskus Wendoko.
Wendoko adalah penyair, cerpenis, editor dan penerjemah. Meraih SIH Award (2002) dari Jurnal Puisi. Dua buku puisinya, "Sajak-Sajak Menjelang Tidur" (2008) serta "Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa" (2009), masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award 2008 dan 2009.
Sejumlah puisinya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan terbit dengan judul Selected Poems (2010). Buku puisinya yang lain Oratorio (Edisi Kedua, 2011), Jazz! (2012) dan Catatan Si Pemabuk (2014).
Menurut Juwitta Katriana Lasut, penata program BBB, pihaknya sangat gembira dan terbuka untuk kerjasama kegiatan yang bersifat edukatif serupa ini.
Hal itu memang sejalan dengan landasan kuratorial program Akademika Bentara selama ini, yakni sebuah upaya untuk melakukan perluasan kesadaran akan pengetahuan, terutama bagi generasi muda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016