Denpasar (Antara Bali) - Koalisi Anti Narkoba Indonesia (KANI) menggelar Training of Trainers (TOT) mengasah kemampuan para penggiat sosial menjadi duta anti narkoba yang melibatkan 65 peserta.

"Pelatihan tersebut sebagai upaya memberikan pembekalan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia berbagai organisasi yang peduli narkoba," kata Ketua Koalisi Anti Narkoba Indonesia Alberto Da Costa Ximenes di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, langkah tersebut sebagai awal menyukseskan program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Upaya tersebut dinilai penting di tengah masih tingginya kasus narkoba di berbagai daerah di tanah air, khususnya daerah Bali sebagai daerah tujuan pariwisata.

Untuk itu, diperlukan kerjasama yang serentak yang mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak menyalahgunakan narkoba.

Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen Drs.I Putu Gede Suastawa,SH menambahkan, pendidikan budi pekerti perlu ditingkatkan sejak usia dini.

Upaya tersebut untuk mencegah secara dini terhadap anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa dalam mewujudkan Indonesia bebas narkoba.

Ia mengharapkan, para pemerhati yang telah tegabung dalam KANI dapat melakukan terobosan yang kreatif dan inovatif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kaum muda.

Pergerakan tersebut, mampu menyentuh masyarakat dari kalangan pedesaan maupun kawasan rawan peredaraan daerah.

"Kami siap berkerjasama dengan semua pihak, siap siaga kapan saja dan dimana saja," ujar Gede Suastawa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016