Jakarta (Antara Bali) - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menyambut kunjungan dari Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia, Steven Ciobo, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson ke pabrik terbesar CCAI di Cibitung, Bekasi. Kunjungan disambut langsung oleh President Director CCAI, Kadir Gunduz; Supply Chain Director, Gigy Philip; dan Plant Operation Manager Pabrik Cibitung, Vasilii Gusko.

Tahun lalu, CCAI bersama-sama dengan The Coca-Cola Company (TCCC) mengumumkan komitmen investasi sebesar USD 500 juta yang dialokasikan di Indonesia untuk 3-4 tahun ke depan. "Kami telah beroperasi di Indonesia selama hampir 25 tahun dan terus menjadi pemimpin penjualan, produsen, dan distributor minuman non-alkohol siap minum (ready-to-drink), disamping meningkatnya persaingan usaha," ujar Kadir Gunduz. "Kami sangat bangga bisa menyambut delegasi Australia di pabrik terbesar kami di Indonesia. Hubungan yang erat antara kedua pemerintah selalu menjadi bagian penting dari upaya kami dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, yang mana kami harap akan terus membawa kesejahteraan untuk semua stakeholder kami."

Coca-Cola Amatil, yang saat ini merupakan salah satu produsen non-alcohol ready to drink (minuman ringan siap saji-NARTD) terbesar di Asia Pasifik, masuk ke Indonesia pada tahun 1992. Pada akhir tahun 2016, CCAI menjalankan 8 pabrik di seluruh Indonesia, 37 lini produksi, mempekerjakan 11.000 orang Indonesia untuk melayani lebih dari 700.000 pelanggan, dan menjual portofolio produk TCCC yang beragam, termasuk Coca-Cola, Fanta, Sprite, Frestea, Minute Maid, Schweppes, A & W, Aquarius, dan Ades. Pada tahun 2017, CCAI akan meluncurkan mega distribution centre keempatnya yang akan berlokasi di Alba, Jawa Timur. Tiga mega distribution centre lainnya berlokasi di Medan, Jakarta dan Semarang. (*/ADT)

Pewarta:

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016