Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa mengharapkan para petani di daerah itu menjaga eksistensi Subak Abian, karena sejak turun temurun menjadi warisan budaya leluhur.
"Saya mengharapkan anggota Subak dan Subak Abian di Kabupaten Badung mampu menjaga konsep Tri Hita Karana, agar program pertanian yang berwawasan agrobisnis dan ramah lingkungan dapat terwujud," ujar Suiasa usai melakukan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Subak di Mangupura, Senin.
Apabila hal ini dapat dilakukan secara optimal, lanjut Suiasa, maka diyakini mampu menyesuaikan dengan kemajuan teknologi pertanian saat ini dengan tradisional.
Selain itu, Suiasa mengharapkan para petani mampu meningkatkan dedikasinya dalam menjaga warisan budaya di sektor pertanian.
"Selama lima tahun ke depan, Pemkab Badung ingin meningkatkan daya saing daerah dengan cara mengurangi beban-beban yang sifatnya ekonomis dan sosial pada masyarakat," kata Suiasa.
Terkait penyerahan hadiah lomba Subak, kata Suiasa, bertujuan untuk menggugah anggota subak agar meningkatkan intensitas, kuantitas dan kualitas dalam bidang pertanian sehingga bisa lebih baik lagi.
"Pemenang lomba Subak, mendapatkan penghargaan Jatanti Adhi Kerta. Peserta lomba Subak dan Subak Abian telah dilakukan penilaian pada 3-27 Oktober 2016," ujarnya.
Dalam acara iru turut hadir anggota DPRD Badung I Made Wijaya, Camat Mengwi IG.N Gede Jaya Saputra.
"Untuk tahun depan format lomba akan diperbaiki lagi berupa pembinaan dan pendampingan agar keberadaan subak di Badung tetap lestari," katanya.
Untuk peringkat pertama lomba, diraih Subak Sempidi dan Subak Abian Sedana Winangun Desa Belok Sidan.
Peringkat kedua, diraih Subak Taman Desa Taman dan Subak Abian Subak Abian Puluk-Puluk Desa Pecatu.
Juara ketiga, diraih Subak Bantan Desa Tibubeneng dan Subak Abian Jemeng Sari Desa Sembung.
Para pemenang berhak mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai untuk pembinaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya mengharapkan anggota Subak dan Subak Abian di Kabupaten Badung mampu menjaga konsep Tri Hita Karana, agar program pertanian yang berwawasan agrobisnis dan ramah lingkungan dapat terwujud," ujar Suiasa usai melakukan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Subak di Mangupura, Senin.
Apabila hal ini dapat dilakukan secara optimal, lanjut Suiasa, maka diyakini mampu menyesuaikan dengan kemajuan teknologi pertanian saat ini dengan tradisional.
Selain itu, Suiasa mengharapkan para petani mampu meningkatkan dedikasinya dalam menjaga warisan budaya di sektor pertanian.
"Selama lima tahun ke depan, Pemkab Badung ingin meningkatkan daya saing daerah dengan cara mengurangi beban-beban yang sifatnya ekonomis dan sosial pada masyarakat," kata Suiasa.
Terkait penyerahan hadiah lomba Subak, kata Suiasa, bertujuan untuk menggugah anggota subak agar meningkatkan intensitas, kuantitas dan kualitas dalam bidang pertanian sehingga bisa lebih baik lagi.
"Pemenang lomba Subak, mendapatkan penghargaan Jatanti Adhi Kerta. Peserta lomba Subak dan Subak Abian telah dilakukan penilaian pada 3-27 Oktober 2016," ujarnya.
Dalam acara iru turut hadir anggota DPRD Badung I Made Wijaya, Camat Mengwi IG.N Gede Jaya Saputra.
"Untuk tahun depan format lomba akan diperbaiki lagi berupa pembinaan dan pendampingan agar keberadaan subak di Badung tetap lestari," katanya.
Untuk peringkat pertama lomba, diraih Subak Sempidi dan Subak Abian Sedana Winangun Desa Belok Sidan.
Peringkat kedua, diraih Subak Taman Desa Taman dan Subak Abian Subak Abian Puluk-Puluk Desa Pecatu.
Juara ketiga, diraih Subak Bantan Desa Tibubeneng dan Subak Abian Jemeng Sari Desa Sembung.
Para pemenang berhak mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai untuk pembinaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016