Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah penyanyi lagu pop Bali turut memeriahkan ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang juga dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan jajarannya di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

"Hari ini mari kita menghibur diri sambil berolahraga, orasinya beberapa saja, biar tidak selalu membahas yang serius-serius," kata Pastika dalam ajang PB3AS tersebut.

Setiap pelaksanaan PB3AS yang biasanya dimanfaatkan Gubernur Pastika untuk menyampaikan isu-isu penting atau menanggapi permasalahan yang disampaikan oleh para orator, kali ini lebih dipilihnya untuk menghibur masyarakat sambil sesekali meminta para penyanyi tersebut untuk menyanyikan lagu pop Bali yang hits.

Warga yang sedang melakukan berbagai aktivitas olahraga di Lapangan Puputan Margarana itu dihibur dengan kehadiran beberapa artis lagu pop Bali yang menyanyikan lagu hitsnya masing-masing. Di antaranya ada penyanyi Bayu KW yang menyanyikan Sarinem Neha Nehi, dan Yong Sagita dengan lagunya Buleleng Telung Dasa November.

Yong Sagita yang kala itu sedang berolahraga mengaku antusias ketika diminta ikut menghibur masyarakat. "Maaf ini saya pas joging diajak ke sini untuk bernyanyi, saya suka dapat menghibur saudara sekalian," ucapnya.

Di sisi lain, Bayu KW di waktu jeda menyanyi juga menyempatkan diri mengajak masyarakat Bali untuk mencintai dan melestarikan lagu-lagu berbahasa Bali.

"Semoga masyarakat terhibur, dan ikut semangat menciptakan, biar kita bisa melestarikan lagu-lagu berbahasa Bali," kata Bayu KW.

Kedua penyanyi tersebut seakan berhasil menghibur dan mengajak masyarakat bernostalgia ke zaman topnya kedua lagu itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali Ketut Wija pun menyumbangkan suaranya dengan menyanyikan lagu Song Brerong, serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Ketut Rochineng yang juga seorang penyanyi pop Bali dengan nama beken Rocky N tak ketinggalan untuk menghibur masyarakat dengan lagunya Tuah Iluh.

Masyarakat terlihat sangat antusias dengan hiburan dadakan tersebut. Dalam kesempatan itu Gubernur Bali didampingi istri Nyonya Ayu Pastika.

Sedangkan orasi PB3AS di antaranya diisi oleh Kabid Perdagangan Dalam Begeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Privinsi Bali Cok Arina.

Dia menyampaikan kegiatan revitalisasi pasar tradisional sebagai solusi mengatasi permasalahan pasar tradisional yang selama ini terkesan kotor, kumuh dan macet.

Hingga saat ini, sudah sekitar 306 pasar tradisional yang tersebar di seluruh Bali berhasil direvitalisasi, dengan jumlah terbesar berada di Kabupaten Buleleng sekitar 80 unit pasar.

Program tersebut dimulai 2010, yang pendanaannya berasal dari dana alokasi khusus (DAK). Kegiatan yang termasuk di dalam program tersebut di antaranya pembinaan agar tercipta standarisasi harga dan produk.

Selain itu pembangunan infrastruktur fasilitas parkir, peningkatan pelayanan dan pengenaaan sanksi terhadap pelaku pelanggaran, serta membuat pelatihan transaksi dan penataan barang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016