Denpasar (Antara Bali) - Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar bersinergi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), lembaga pemberdayaan masyarakat, desa dan kelurahan mengadakan kegiatan deklarasi "Gerakan Mandiri Pemantau Jentik (Gema Petik)".

Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra pada acara tersebut, Jumat, ditandai dengan pelepasan 2.000 ikan lele, dan gurami di Sungai Punggawa dan penyerahan bantuan gerobak sampah secara simbolis.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kepala BPM Kota Denpasar I Made Mertajaya, Kadis DKP Ketut Wisada, Camat Denpasar Selatan AA Gde Risnawan, Manager PLN Area Bali Selatan I Nyoman Suweca, siswa sekolah dan masyarakat.

Rai Mantra lebih lanjut mengharapkan kegiatan tersebut harus mutlak dilakukan untuk mempercepat tingkat pemahaman masyarakat. Untuk di Denpasar kegiatan memang harus ada sedikit gerakan revolusioner dengan masalah Gerakan Mandiri Pemantau Jentik, serta masalah persampahan

"Untuk masalah menekan jentik nyamuk harus dengan upaya mandiri. Kalau bisa upaya mandiri ini terus dilakukan, saya yakin 50 persen bisa kita tekan tingkat perkembangbiakan jentik tersebut. Saya mengajak msyarakat untuk terus meningkatkan pemahaman mengenai kebersihan dan kesehatan," ucapnya.

Ia mengatakan sudah sewajarnya semua lapisan bersatu dan dilibatkan dalam kegiatan yang menyangkut kebersihan dan kesehatan di wilayah masing-masing, dengan kordinasi yang baik dan menjalankan tugas serta fungsi dari masing-masing tugas untuk menjaga kebersihan.

Sementara Camat Denpasar Selatan, AA Gde Risnawan mengatakan deklarasi "Gema Petik dan Gerakan Densel Bersih" merupakan sebuah program di wilayah Denpasar Selatan yang berkelanjutan. Program tersebut pertama kali dilaksanakan di Pantai Mertasari, Sanur dan kemudian di ikuti oleh desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.

"Sehingga semua lapisan masyarakat bisa tersentuh, apalagi sekarang di musim hujan ini, pasti akan ada jentik-jentik jika kita tidak sigap dalam pemberantasan sarangnya serta kebersihan sungai agar tidak terjadi banjir," ujarnya.

Dikatakan, wilayah Denpasar Selatan merupakan daerah hilir, jadi masalah yang paling utama ditangani saat ini masalah sampah dan banjir saat musim hujan.

"Saya berharap program tersebut bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya anggota keluarga yang berada di masing-masing rumah tangga menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah tidak sembarangan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016