Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan konsep lokal "Tri Hita Karana" (keseimbangan dan keharmonisan) masyarakat Bali harus mampu menghadapi tantangan globalisasi.
"Saya berharap konsep lokal masyarakat Bali harus mampu menjawab tantangan modernisasi/globalisasi tersebut agar mampu tetap eksistensi. sebab Tri Hita Karana tersebut merupakan hal yang spesifik dan deferensiasi sehingga bisa menampilkan hal yang berbeda dari daerah-daerah lain," kata Rai Mantra saat menjadi pembicara utama pada seminar sehari yang digelar keluarga besar mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan untuk mengimplementasikan "Tri Hita Karana" dalam hubungan ekonomi sangat tepat sebagai sebuah kontrol, termasuk juga untuk membangun "taksu" (kharisma/inner power) dan menjaga keseimbangan kelestarian alam.
"Konsep Tri Hita Karana merupakan konsep sangat tepat dalam membangun sebuah ekonomi berlandaskan budaya. Mengingat kita hanya memiliki budaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Dalam pembangunan ekonomi dengan menjalankan konsep "Tri Hita Karana" menurut Rai Mantra, sangat menguntungkan karena dalam membangun ekonomi harus memiliki spesifik dan deferensiasi sehingga menjadi daya tarik sendiri.
Keuntungan itu telah dirasakan Pulau Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata yang terbaik di dunia Bila "Tri Hita Karana" dibuka akan memiliki kesamaan dengan destinasi pariwisata lainnya di negara lain. Karena konsep tersebut merupakan konsep yang medern memiliki indikator deferensiasi dan spesifikasi.
Dikatakan "Tri Hita Karana" merupakan potensi sangat besar bila mampu diterjemahkan dalam segala aspek, baik aspek bisnis maupun aspek kehidupan. Karana memberikan potensi yang sangat besar untuk melakukan suatu ekonomi bisnis.
"Saya berharap semua peserta seminar berpegangan pada `Tri Hita Karana` sebagai suatu kekuatan memiliki spesifik dan kekhususan dalam membangun masa depan. `Tri Hita Karana` merupakan rambu-rambu yang merupakan konsep yang telah terbukti dalam suatu pembangunanm," ucapnya.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan Undiknas Dr. IB Teddy Prianthara MSi mengatakan seminar ini sangat baik dalam membahas konsep "Tri Hita Karana" dikaitkan dengan konteks pembangunan ekonomi. Terlebih narasumbernya Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang merupakan pelaku dalam pembangungan yang menerapkan konsep tersebut.
Ia berharap pada peserta agar benar-benar memanfaatkan momentum ini sebagai pengetahuan untuk membangun sebuah ekonomi dengan spirit kearifan lokal.
Ketua Panitia Penyelenggara Ni Ketut Ayu Martini mengatakan diangkatnya "Tri Hita Karana" dalam tema seminar ini mengingat konsep ini sangat tepat untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan bagai generasi muda.
Melalui seminar ini diharapkan para peserta lebih mengetahui bagaimana konsep ini dalam membangun ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Konsep kearifan lokal ini merupakan konsep pembangunan yang sangat baik dan harus diterapkan oleh semua pihak termasuk generasi muda," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya berharap konsep lokal masyarakat Bali harus mampu menjawab tantangan modernisasi/globalisasi tersebut agar mampu tetap eksistensi. sebab Tri Hita Karana tersebut merupakan hal yang spesifik dan deferensiasi sehingga bisa menampilkan hal yang berbeda dari daerah-daerah lain," kata Rai Mantra saat menjadi pembicara utama pada seminar sehari yang digelar keluarga besar mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan untuk mengimplementasikan "Tri Hita Karana" dalam hubungan ekonomi sangat tepat sebagai sebuah kontrol, termasuk juga untuk membangun "taksu" (kharisma/inner power) dan menjaga keseimbangan kelestarian alam.
"Konsep Tri Hita Karana merupakan konsep sangat tepat dalam membangun sebuah ekonomi berlandaskan budaya. Mengingat kita hanya memiliki budaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Dalam pembangunan ekonomi dengan menjalankan konsep "Tri Hita Karana" menurut Rai Mantra, sangat menguntungkan karena dalam membangun ekonomi harus memiliki spesifik dan deferensiasi sehingga menjadi daya tarik sendiri.
Keuntungan itu telah dirasakan Pulau Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata yang terbaik di dunia Bila "Tri Hita Karana" dibuka akan memiliki kesamaan dengan destinasi pariwisata lainnya di negara lain. Karena konsep tersebut merupakan konsep yang medern memiliki indikator deferensiasi dan spesifikasi.
Dikatakan "Tri Hita Karana" merupakan potensi sangat besar bila mampu diterjemahkan dalam segala aspek, baik aspek bisnis maupun aspek kehidupan. Karana memberikan potensi yang sangat besar untuk melakukan suatu ekonomi bisnis.
"Saya berharap semua peserta seminar berpegangan pada `Tri Hita Karana` sebagai suatu kekuatan memiliki spesifik dan kekhususan dalam membangun masa depan. `Tri Hita Karana` merupakan rambu-rambu yang merupakan konsep yang telah terbukti dalam suatu pembangunanm," ucapnya.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan Undiknas Dr. IB Teddy Prianthara MSi mengatakan seminar ini sangat baik dalam membahas konsep "Tri Hita Karana" dikaitkan dengan konteks pembangunan ekonomi. Terlebih narasumbernya Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang merupakan pelaku dalam pembangungan yang menerapkan konsep tersebut.
Ia berharap pada peserta agar benar-benar memanfaatkan momentum ini sebagai pengetahuan untuk membangun sebuah ekonomi dengan spirit kearifan lokal.
Ketua Panitia Penyelenggara Ni Ketut Ayu Martini mengatakan diangkatnya "Tri Hita Karana" dalam tema seminar ini mengingat konsep ini sangat tepat untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan bagai generasi muda.
Melalui seminar ini diharapkan para peserta lebih mengetahui bagaimana konsep ini dalam membangun ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Konsep kearifan lokal ini merupakan konsep pembangunan yang sangat baik dan harus diterapkan oleh semua pihak termasuk generasi muda," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016