Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membutuhkan dana sekitar Rp360 miliar untuk memperbaiki jalan-jalan provinsi yang rusak, dalam katagori ringan, sedang hingga parah.
"Dana yang dibutuhkan itu bisa berlipat ganda jika menangani seluruh jalan yang rusak, baik jalan kabupaten/kota maupun jalan yang selama ini menjadi penanganan pemerintah pusat," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara "simakerama" atau temu muka dengan berbagai elemen masyarakat di wantilan Monumen Taman Pujaan Bangsa, Margarana, Kabupaten Tabanan, Sabtu.
Ia mengatakan, jalan-jalan yang ditangani Provinsi Bali tersebar di delapan kabupaten dan satu kota tercatat sepanjang 850 kilimoter, 120 kilometer di antaranya dalam kondisi rusak.
Perbaikan jalan yang menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lainnya atau antara satu objek dengan objek wisata lainnya setiap satu kilometernya membutuhkan dana sebesar Rp3 miliar.
"Dengan demikian untuk memperbaiki seluruh jalan provinsi yang rusak itu diperlukan dana sebesar Rp360 miliar," tutur Gubernur Pastika yang didampingi kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat Provinsi Bali dan pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan.
Ia menjelaskan, perbaikan jalan yang rusak itu akan mendapat prioritas penanganan dalam tahun 2012. Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan sekitar 2,89 juta wisatawan mancanegara harus mampu membangun jalan-jalan yang mulus.
Oleh sebab itu bersama seluruh pemkab dan pemkot di Bali pihaknya telah bertekad untuk memperbaiki seluruh jalan yang rusak. Perbaikan jalan yang rusak itu tidak lagi melihat status jalan, apakah jalan kabupaten/kota, jalan provinsi maupun jalan yang ditangani pemerintah pusat.
"Masyarakat tidak banyak yang tahu tentang status jalan, yang penting jalan yang dilaluinya itu bagus, sebagai salah satu bentuk kepedulian, perhatian pemerintah dan keberhasilan pembangunan," tutur Gubernur Pastika.
Untuk itu perbaikan jalan yang rusak dalam 2012 akan menjadi salah satu prioritas, disamping pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun di Bali masih banyak jalan yang rusak, namun kondisinya masih jauh lebih baik dibanding daerah lainnya di Indonesia.
Hampir tidak ada desa atau dusun di Bali yang jalannya belum teraspal. Masalahnya jalan yang sudah pernah diaspal itu kini mengalami kerusakan.
Ia mengharapkan masyarakat untuk berperanserta secara aktif dalam merawatdan memelihara jalan-jalan beraspal, sehingga jalan tersebut dapat bertahan lama, harap Gubernur Pastika.
Simakerama yang digelar secara berkesinambungan setiap bulan, kali ini tidak hanya diikuti berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Tabanan, namun peserta juga datang dari kabupaten/kota lainnya di Bali.
Masyarakat memberikan masukan, saran dan kritik untuk menyempurnakan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Dana yang dibutuhkan itu bisa berlipat ganda jika menangani seluruh jalan yang rusak, baik jalan kabupaten/kota maupun jalan yang selama ini menjadi penanganan pemerintah pusat," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara "simakerama" atau temu muka dengan berbagai elemen masyarakat di wantilan Monumen Taman Pujaan Bangsa, Margarana, Kabupaten Tabanan, Sabtu.
Ia mengatakan, jalan-jalan yang ditangani Provinsi Bali tersebar di delapan kabupaten dan satu kota tercatat sepanjang 850 kilimoter, 120 kilometer di antaranya dalam kondisi rusak.
Perbaikan jalan yang menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lainnya atau antara satu objek dengan objek wisata lainnya setiap satu kilometernya membutuhkan dana sebesar Rp3 miliar.
"Dengan demikian untuk memperbaiki seluruh jalan provinsi yang rusak itu diperlukan dana sebesar Rp360 miliar," tutur Gubernur Pastika yang didampingi kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat Provinsi Bali dan pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan.
Ia menjelaskan, perbaikan jalan yang rusak itu akan mendapat prioritas penanganan dalam tahun 2012. Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan sekitar 2,89 juta wisatawan mancanegara harus mampu membangun jalan-jalan yang mulus.
Oleh sebab itu bersama seluruh pemkab dan pemkot di Bali pihaknya telah bertekad untuk memperbaiki seluruh jalan yang rusak. Perbaikan jalan yang rusak itu tidak lagi melihat status jalan, apakah jalan kabupaten/kota, jalan provinsi maupun jalan yang ditangani pemerintah pusat.
"Masyarakat tidak banyak yang tahu tentang status jalan, yang penting jalan yang dilaluinya itu bagus, sebagai salah satu bentuk kepedulian, perhatian pemerintah dan keberhasilan pembangunan," tutur Gubernur Pastika.
Untuk itu perbaikan jalan yang rusak dalam 2012 akan menjadi salah satu prioritas, disamping pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun di Bali masih banyak jalan yang rusak, namun kondisinya masih jauh lebih baik dibanding daerah lainnya di Indonesia.
Hampir tidak ada desa atau dusun di Bali yang jalannya belum teraspal. Masalahnya jalan yang sudah pernah diaspal itu kini mengalami kerusakan.
Ia mengharapkan masyarakat untuk berperanserta secara aktif dalam merawatdan memelihara jalan-jalan beraspal, sehingga jalan tersebut dapat bertahan lama, harap Gubernur Pastika.
Simakerama yang digelar secara berkesinambungan setiap bulan, kali ini tidak hanya diikuti berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Tabanan, namun peserta juga datang dari kabupaten/kota lainnya di Bali.
Masyarakat memberikan masukan, saran dan kritik untuk menyempurnakan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011