Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah mendorong bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) menggenjot pengembangan sektor perikanan tahun 2017 karena porsi realisasi pembiayaan dengan suku bunga sembilan persen masih didominasi sektor perdagangan.

"Kami dorong terus menerus sektor perikanan bisa ditingkatkan realisasi KUR, karena banyak menyedot tenaga kerja," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Braman Setyo, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut dia, hingga akhir Oktober 2016 realisasi KUR di Indonesia mencapai hampir Rp80 trilun dengan jumlah nasabah mencapai sekitar 3,8 juta.

Namun sekitar 68 persen realisasi pembiayaan itu, di antaranya didominasi oleh sektor perdagangan, sedangkan sektor perikanan baru mencapai 1,1 persen.

Karena itu, ia mengharapkan agar bank penyalur KUR lebih fokus menggarap sektor yang selama ini memiliki potensi besar selain perdagangan yang menyerap tenaga kerja besar, di antaranya perikanan, pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan.

"Kami harus melakukan relaksasi peraturan sebagai salah satu payung hukum yang mempedomani bahwa bank penyalur KUR nantinya harus mengarah ke sektor itu," ujarnya pula.

Ia menargetkan realisasi KUR di sektor perikanan mencapai 15 persen dengan proses yang dilakukan secara bertahap.

Terkait realisasi KUR hingga Desember 2016 ditargetkan mencapai sekitar Rp94 triliun dari alokasi mencapai Rp100 triliun.

Braman menambahkan sebagian pelaku UMKM yang menerima KUR masih di wilayah Pulau Jawa, yakni Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016