Semarapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirimkan bantuan untuk Ni Kadek Ayu Melani (8) asal Desa Dawan Kaler, Kabupaten Klungkung, yang ditelantarkan oleh orang tuanya sejak berusia empat tahun.

"Pak Gubernur menitipkan bantuan sementara berupa uang tunai dan beras 50 kilogram guna meringankan beban kehidupan kakek dan nenek yang sehari-hari mengasuh Kadek Melani," kata Kepala Sub Bagian Publikasi Media Elektronik Biro Humas Setda Provinsi Bali Ketut Yadnya Winarta di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut, di Semarapura, Klungkung, Kamis.

Melani terpaksa harus diasuh oleh kakeknya Wayan Sutri (70) dan neneknya Ni Wayan Sana (69) setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya.

Pada saat ditemui, Ni Wayan Sana menceritakan bahwa Ayu Melani yang kini duduk kelas II SD ini, ditinggalkan oleh ayahnya yang berawal dari kasus kekerasan dalam dalam rumah tangga (KDRT) kepada sang ibu, yang berdampak pada perceraian kedua pasangan tersebut.

Ayah Melani yang berprofesi sebagai supir truk meninggalkan rumah sejak Melani berumur empat tahun, sampai sekarang tidak ada kabar berita dan belum kembali lagi.

Kadek Melani sampai saat ini masih semangat untuk bersekolah dengan bantuan dana BOS. "Untungnya mendapat bantuan dana BOS, kalau tidak begitu dia tidak bisa sekolah karena kami kakek neneknya juga tidak bekerja serta kondisi kami juga sakit-sakitan," ucapnya.

Sana mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali atas perhatian yang telah diberikan. Ia juga berharap, ayah Melani segera pulang dan ikut mengurus anaknya, mengingat kondisi Wayan Sana dan Wayan Sutri yang sudah renta dan tidak bisa berbuat lebih untuk masa depan Kadek Melani yang lebih cerah.

Sementara itu, Kepala Dusun Pasekan I Komang Suardana menerangkan bahwa sebelumnya Wakil Bupati Klungkung Made Kasta telah menengok kondisi Kadek Melani dengan menyerahkan bantuan sembako, uang tunai dan pakaian.

Sedangkan, untuk keinginan Wabup Made Kasta yang berniat mengangkat Melani sebagai anak angkat, namun tidak diizinkan kakeknya karena mereka ingin merawat cucu satu-satunya di sisa usia yang sudah renta tersebut.

Selain itu, perhatian juga datang dari berbagai pihak seperti Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Provinsi.

Ia berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, dapat mengubah kondisi kehidupan Melani menjadi lebih baik baik dari sisi pendidikan maupun kesehatannya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016