Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau generasi muda di daerah itu untuk terus mengisi diri dan berkarya dengan penuh semangat dalam memaknai peringatan Hari Pahlawan.
"Generasi muda Bali harus mengisi diri menjadi manusia yang berkualitas tinggi, yang berkarakter pejuang dan mempunyai keterampilan serta pengetahuan yang luas sehingga mampu bersaing," kata Pastika usai menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Pahlawan ke-71, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika, semestinya semua pihak berbahagia dan berbangga mewarisi semangat kepahlawanan para pahlawan kusuma bangsa yang telah meletakkan dasar-dasar yang sangat luhur serta dasar-dasar semangat untuk membangun bangsa.
"Mereka (pahlawan-red) telah merebut dan mempertahankan dalam revolusi fisik. Kita tugasnya sekarang mengisi kemerdekaan dengan membangunan bangsa dan negara ini agar menjadi bangsa yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Selain itu, tambah dia, harapan para pendahulu bangsa tentu saja agar para penerus memiliki semangat pantang menyerah, sehingga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar di dunia.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pastika mengatakan jika peringatan Hari Pahlawan merupakan peringatan pertempuran pertama dan terbesar pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memakan korban jiwa sangat besar.
"Peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan, melainkan politik harapan. Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada tidak akan menyurutkan semangat perjuangan," ujar Khofifah.
Menurut dia, semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dengan mempertahankan patriotisme defensif namun juga dibutuhkan patriotisme yang positif dan progresif.
Sedangkan untuk mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dibutuhkan patriotisme progresif dalam mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa mandiri dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Generasi muda Bali harus mengisi diri menjadi manusia yang berkualitas tinggi, yang berkarakter pejuang dan mempunyai keterampilan serta pengetahuan yang luas sehingga mampu bersaing," kata Pastika usai menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Pahlawan ke-71, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika, semestinya semua pihak berbahagia dan berbangga mewarisi semangat kepahlawanan para pahlawan kusuma bangsa yang telah meletakkan dasar-dasar yang sangat luhur serta dasar-dasar semangat untuk membangun bangsa.
"Mereka (pahlawan-red) telah merebut dan mempertahankan dalam revolusi fisik. Kita tugasnya sekarang mengisi kemerdekaan dengan membangunan bangsa dan negara ini agar menjadi bangsa yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Selain itu, tambah dia, harapan para pendahulu bangsa tentu saja agar para penerus memiliki semangat pantang menyerah, sehingga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar di dunia.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pastika mengatakan jika peringatan Hari Pahlawan merupakan peringatan pertempuran pertama dan terbesar pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memakan korban jiwa sangat besar.
"Peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan, melainkan politik harapan. Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada tidak akan menyurutkan semangat perjuangan," ujar Khofifah.
Menurut dia, semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dengan mempertahankan patriotisme defensif namun juga dibutuhkan patriotisme yang positif dan progresif.
Sedangkan untuk mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dibutuhkan patriotisme progresif dalam mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa mandiri dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016