Denpasar (Antara Bali) - Perekonomian Bali pada triwulan III-2016 tumbuh sebesar 6,26 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan secara nasional pada triwulan yang sama tercatat 5,02 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Bali yang signifikan itu lebih tinggi, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (c-to-c) yang tercatat 6,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Satatistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan sebesar 9,33 persen dan konstruksi sebesar 8,84 persen.
Sementara itu bila dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 (c-to-c) masih dipegang oleh komponen impor barang dan jasa sebesar 33,36 persen, diikuti oleh ekspor barang dan jasa sebesar 13,18 persen.
Adi Nugroho menambahkan, triwulan III-2016 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan kontribusi sebesar 22,89 persen, menyusul lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,75 persen.
Beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi di atas enam persen, di antaranya transportasi dan pergudangan 9,90 persen, konstruksi 8,86 persen, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 8,31 persen serta industri pengolahan sebesar 6,26 persen.
Adi Nugroho menambahkan, dari sisi pengeluaran peranan konsumsi rumah tangga sebesar 48,81 persen, diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,27 persen.
Total perekonomian Bali pada triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar berlaku (ADHB) mencapai Rp50,18 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp34,92 triliun.
Adi Nugroho menjelaskan, ekonomi Bali triwulan III-2016 jika dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh 6,17 persen, lebih lambat jika dibandingkan dengan priode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,30 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha kontruksi sebesar 9,13 persen. Pada sisi lain pengeluaran PMTB dan perubahan inventori tumbuh sebesar 9,14 persen, konsumsi rumah tangga 4,99 persn serta ekspor barang dan jasa 1,10 persen.
Secara q-to-q atau jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali triwulan III-2016 mampu tumbuh sebesar 2,73 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa keuangan sebesar 4,85 persen, diikuti lapangan usaha transportasi 4,84 persen serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan lapangan usaha penyediaan akomodasi, makan minum 3,84 persen.
Dari sisi pengeluaran PMTP dan perubahan inventori tumbuh paling tinggi yakni 1,86 persen dan konsumsi rumah tangga 0,47 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pertumbuhan ekonomi Bali yang signifikan itu lebih tinggi, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (c-to-c) yang tercatat 6,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Satatistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan sebesar 9,33 persen dan konstruksi sebesar 8,84 persen.
Sementara itu bila dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 (c-to-c) masih dipegang oleh komponen impor barang dan jasa sebesar 33,36 persen, diikuti oleh ekspor barang dan jasa sebesar 13,18 persen.
Adi Nugroho menambahkan, triwulan III-2016 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan kontribusi sebesar 22,89 persen, menyusul lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,75 persen.
Beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi di atas enam persen, di antaranya transportasi dan pergudangan 9,90 persen, konstruksi 8,86 persen, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 8,31 persen serta industri pengolahan sebesar 6,26 persen.
Adi Nugroho menambahkan, dari sisi pengeluaran peranan konsumsi rumah tangga sebesar 48,81 persen, diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,27 persen.
Total perekonomian Bali pada triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar berlaku (ADHB) mencapai Rp50,18 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp34,92 triliun.
Adi Nugroho menjelaskan, ekonomi Bali triwulan III-2016 jika dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh 6,17 persen, lebih lambat jika dibandingkan dengan priode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,30 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha kontruksi sebesar 9,13 persen. Pada sisi lain pengeluaran PMTB dan perubahan inventori tumbuh sebesar 9,14 persen, konsumsi rumah tangga 4,99 persn serta ekspor barang dan jasa 1,10 persen.
Secara q-to-q atau jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali triwulan III-2016 mampu tumbuh sebesar 2,73 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa keuangan sebesar 4,85 persen, diikuti lapangan usaha transportasi 4,84 persen serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan lapangan usaha penyediaan akomodasi, makan minum 3,84 persen.
Dari sisi pengeluaran PMTP dan perubahan inventori tumbuh paling tinggi yakni 1,86 persen dan konsumsi rumah tangga 0,47 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016