Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali menyampaikan penyebab turunnya produksi rumput laut di Pulau Dewata dalam ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.

"Penurunan produksi rumput laut disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah karena banyak kelompok tani budidaya rumput laut yang beralih profesi ke dunia pariwisata, penggunaan teknologi yang masih sederhana serta belum optimalnya penggunaan areal budidaya," kata Kepala Seksi Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi Bali I Ketut Purianta saat berorasi di PB3AS tersebut.

Menurut dia, untuk saat ini ada empat kabupaten di Bali yang merupakan penghasil rumput laut yaitu Kabupaten Klungkung yang terfokus di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Badung yang terfokus di kawasan Kutuh dan Sawangan, Kabupaten Buleleng yang terdapat di Desa Sumberkima dan Musi serta Kota Denpasar yang terfokus di Pulau Serangan.

Dari 1.500 hektare areal yang ada untuk budidaya rumput laut baru dimanfaatkan sekitar 500 hektare saja atau dengan kata lain 66 persen areal budidaya tidak dimanfaatkan.

Mengatasi masalah ini, Purianta menambahkan bahwa Pemprov Bali telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait di kabupaten/kota untuk mengatasi masalah tersebut seperti dengan memberikan bantuan alat penjemuran serta pola tanam rumput laut yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Di sisi lain, dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali tampil pula Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Diah Nardiani yang mengajak masyarakat untuk berperilaku sehat yang diantaranya dapat dilakukan dengan peningkatan konsumsi buah dan sayuran, tidak merokok serta melakukan aktivitas fisik paling sedikit 30 menit tiap harinya.

Di samping itu dalam upaya mempromosikan gerakan kesehatan masyarakat, pihaknya juga telah bersinergi dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk melakukan gerakan kesehatan di areal pura yang ada di Bali seperti dengan menyediakan tempat cuci tangan, MCK yang bersih serta tempat pemilahan sampah organik dan non organik.

Gerakan promosi kesehatan juga dilakukan dengan menyasar anggota Pramuka, siswa serta Tim penggerak PKK sehingga nantinya akan terwujud masyarakat yang cinta kebersihan dan sehat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016