Denpasar (Antara Bali) - Investor asal India tertarik untuk menanamkan investasinya untuk pembangunan bandara internasional di Kabupaten Buleleng, Bali.

"Investor yang bernaung di bawah bendera GVK Group, perusahaan konstruksi asal India tersebut mengemukakan hal itu ketika bertatap muka dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Rabu(23/2)," kata Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi Pemprov Bali Ketut Teneng di Denpasar, Rabu.

Menurut Teneng, tatap muka antara Pimpinan GVK Group Krishna Reddy dengan Gubernur Mangku Pastika adalah tindak lanjut pertemuan yang dilakukan sebelumnya dengan DPRD Bali.

"Mereka sudah sempat bertemu dengan Komisi II dan Ketua DPRD Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi pada Selasa 22/2)," katanya.

Ia mengatakan, kedatangan investor tersebut baru sebatas melakukan audensi. Belum mengarah kepada target-target yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, serta nilai investasi yang akan ditanamkan.

Pertemuan itu juga tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama antara Pemerintah India dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Bali Mangku Pastika serta Bupati Buleleng Putu Bagiada.

"Belum ada target-target atau membicarakan nilai investasi tertentu. Ini juga bentuk tindak lanjut kerja sama antara India dengan Indonesia yang sudah disepakati beberapa bulan lalu," katanya.

Menurut Teneng, dalam acara tatap muka tersebut, Mangku Pastika meminta pihak GVK untuk memperhatikan nilai filosofi di Bali. Apalagi antara India dengan Bali memiliki kemiripan nilai filosofi dan kebudayaan.

Untuk diketahui, GVK Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi kantor pusatnya di Mumbai, India. GVK Group diberitakan telah berhasil melakukan renovasi terhadap bandara di Mumbai dan Bangalore.

Bahkan, PT Angkasa Pura I (Persero) juga telah menggandeng GVK Group untuk membangun bandara baru di Yogyakarta dengan nilai investasi mencapai Rp1,5 triliun.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011