Negara (Antara Bali) - Komunitas Kertas Budaya, Kabupaten Jembrana, Jumat, menggelar lomba baca puisi pelajar SD dan SMP dengan mengambil lokasi di ruangan terbuka.
"Kami sengaja menyelenggarakan lomba baca puisi ini di halaman belakang markas Komunitas Kertas Budaya, untuk mengingatkan kembali tradisi bermain di halaman baik anak-anak maupun orang tua," kata Koordinator Komunitas Kertas Budaya Nanoq da Kansas.
Ia mengatakan, dirinya ingat pada masa-masa kecil dulu, pada hari atau malam tertentu khususnya saat bulan purnama, orang tua sengaja mengajak dan menggiring anak-anaknya untuk bermain di halaman yang membuat mereka lebih dekat dengan alam.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam lomba ini mengatakan, banyak tokoh-tokoh besar Indonesia maupun dunia yang menggemari, mencintai bahkan pernah menjadi pelaku sastra termasuk puisi.
"Salah satu contohnya adalah Bung Karno, yang menggemari karya-karya sastra termasuk puisi. Selain sebagai olah batin, puisi juga bisa menumbuhkan tradisi membaca di kalangan pelajar," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, selain bekerja keras juga menempatkan kebiasaan membaca sebagai kebutuhan mereka.
"Anak-anak pelajar jangan hanya senang membaca media sosial, tapi juga harus senang membaca karya sastra. Daripada membaca atau melihat sesuatu yang tidak pantas di media sosial, lebih baik aktif membaca karya sastra seperti puisi," katanya.
Lomba baca puisi ini berlangsung selama dua hari dengan pembagian hari Jumat (4/11) untuk pelajar SD dan sederajat, sementara untuk SMP dilaksanakan hari Sabtu (5/11), dengan juri dari kalangan pelaku sastra dan akademisi.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami sengaja menyelenggarakan lomba baca puisi ini di halaman belakang markas Komunitas Kertas Budaya, untuk mengingatkan kembali tradisi bermain di halaman baik anak-anak maupun orang tua," kata Koordinator Komunitas Kertas Budaya Nanoq da Kansas.
Ia mengatakan, dirinya ingat pada masa-masa kecil dulu, pada hari atau malam tertentu khususnya saat bulan purnama, orang tua sengaja mengajak dan menggiring anak-anaknya untuk bermain di halaman yang membuat mereka lebih dekat dengan alam.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam lomba ini mengatakan, banyak tokoh-tokoh besar Indonesia maupun dunia yang menggemari, mencintai bahkan pernah menjadi pelaku sastra termasuk puisi.
"Salah satu contohnya adalah Bung Karno, yang menggemari karya-karya sastra termasuk puisi. Selain sebagai olah batin, puisi juga bisa menumbuhkan tradisi membaca di kalangan pelajar," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, selain bekerja keras juga menempatkan kebiasaan membaca sebagai kebutuhan mereka.
"Anak-anak pelajar jangan hanya senang membaca media sosial, tapi juga harus senang membaca karya sastra. Daripada membaca atau melihat sesuatu yang tidak pantas di media sosial, lebih baik aktif membaca karya sastra seperti puisi," katanya.
Lomba baca puisi ini berlangsung selama dua hari dengan pembagian hari Jumat (4/11) untuk pelajar SD dan sederajat, sementara untuk SMP dilaksanakan hari Sabtu (5/11), dengan juri dari kalangan pelaku sastra dan akademisi.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016