Singaraja, (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana meninjau proyek Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.
"Saya merasa puas dengan kualitas pekerjaan dan dilakukan dan sudah sesuai perencanaan yang ada," katanya saat meninjau IGD RSUD Buleleng di Kota Singaraja, Minggu.
Menurut dia, semua material yang digunakan sudah sesuai dengan dokumen perencanaan dan dirinya meyakini IRD yang menghabiskan total APBD murni senilai Rp100 miliar ini menjadi fasilitas bertaraf internasional.
"Kontrak berakhir Desember dan masuk Januari dan Februari tahap pembersihan dan persiapan sumber daya manusia (SDM) dan setelah itu paling lambat IRD beroperasi Maret atau April 2017," kata Suradnyana.
Agus menambahkan, pihaknya sedang mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah pusat dan diperkirakan menelan anggaran mencapai Rp40 miliar.
"Upaya lobi politik yang dilakukan itu telah membuahkan hasil, hanya saja berapa kesiapan pemerintah pusat akan membantu pengadaan alkes tersebut diperkirakan akan turun dalam waktu dekat ini," kata dia.
Selain itu, Pemkab telah menyiapkan anggaran cadangan. Ini akan diupayakan selain dari APBD namun bisa saja rumah sakit yang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) akan mengupayakan dana-dana lain sehingga IRD dilengkapi dengan alkes yang sudah dirancang dalam dokumen perencanaan.
"Saya mengawal sendiri dan sudah ada sinyal disetujui, namun berapa kita belum tahu. Tapi kalau masih kurang, kita akan siapkan juga baik dari APBD dan rumah sakit yang sudah menjadi BLUD akan mengupayakan dana-dana lain," jelasnya.(KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya merasa puas dengan kualitas pekerjaan dan dilakukan dan sudah sesuai perencanaan yang ada," katanya saat meninjau IGD RSUD Buleleng di Kota Singaraja, Minggu.
Menurut dia, semua material yang digunakan sudah sesuai dengan dokumen perencanaan dan dirinya meyakini IRD yang menghabiskan total APBD murni senilai Rp100 miliar ini menjadi fasilitas bertaraf internasional.
"Kontrak berakhir Desember dan masuk Januari dan Februari tahap pembersihan dan persiapan sumber daya manusia (SDM) dan setelah itu paling lambat IRD beroperasi Maret atau April 2017," kata Suradnyana.
Agus menambahkan, pihaknya sedang mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah pusat dan diperkirakan menelan anggaran mencapai Rp40 miliar.
"Upaya lobi politik yang dilakukan itu telah membuahkan hasil, hanya saja berapa kesiapan pemerintah pusat akan membantu pengadaan alkes tersebut diperkirakan akan turun dalam waktu dekat ini," kata dia.
Selain itu, Pemkab telah menyiapkan anggaran cadangan. Ini akan diupayakan selain dari APBD namun bisa saja rumah sakit yang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) akan mengupayakan dana-dana lain sehingga IRD dilengkapi dengan alkes yang sudah dirancang dalam dokumen perencanaan.
"Saya mengawal sendiri dan sudah ada sinyal disetujui, namun berapa kita belum tahu. Tapi kalau masih kurang, kita akan siapkan juga baik dari APBD dan rumah sakit yang sudah menjadi BLUD akan mengupayakan dana-dana lain," jelasnya.(KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016