Negara (Antara Bali) - Perayaan tahun baru Islam di Kelurahan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Rabu (26/10) malam diisi dengan pawai mainan tradisional, yang saat ini sudah punah.
Pantauan di lokasi, ratusan anak-anak mendorong sejenis mobil-mobilan yang terbuat dari bambu dan kayu, yang pada masa lalu menjadi mainan favorit anak-anak.
"Ide untuk memunculkan mainan tradisional dalam pawai ini, untuk membangkitkan daya kreativitas dari anak-anak untuk membuat mainan sendiri, yang pada jaman sekarang sulit ditemui," kata Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Islam Loloan Timur Erwan Hidayat.
Ia mengatakan, perkembangan jaman membuat anak-anak jaman sekarang tumbuh bersama mainan modern tinggal pakai, yang membuat karakter kreatif dalam jiwa mereka ikut luntur.
Menurutnya, pada jaman dulu, mobil-mobilan dari bambu dan kayu yang dirangkai dengan ikatan karet maupun kawat tersebut, bukan permainan yang mudah dibuat karena menuntut kesabaran serta kreativitas dalam membentuknya.
"Kami harap dengan pawai ini, mainan tradisional buatan sendiri tersebut kembali muncul. Mungkin masih tetap kalah dengan mainan modern, tapi setidak-tidaknya anak kita bisa membuat sendiri mainannya meskipun cuma satu buah," katanya.
Pawai ratusan mainan tradisional ini mengambil rute dari Kelurahan Loloan Timur memutar hingga ke Kelurahan Loloan Barat dan kembali ke tempat semula.
Karena merupakan perayaan setiap tahun, Erwan berjanji, tradisi maupun budaya tradisional akan selalu berusaha ditampilkan dalam pawai yang banyak ditunggu masyarakat tersebut.
Selain mainan tradisional, dalam perayaan Satu Muharam yang berlangsung hingga Minggu (30/10) ini, panitia juga membuka pameran makanan khas Kampung Loloan hari Sabtu (29/10).(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pantauan di lokasi, ratusan anak-anak mendorong sejenis mobil-mobilan yang terbuat dari bambu dan kayu, yang pada masa lalu menjadi mainan favorit anak-anak.
"Ide untuk memunculkan mainan tradisional dalam pawai ini, untuk membangkitkan daya kreativitas dari anak-anak untuk membuat mainan sendiri, yang pada jaman sekarang sulit ditemui," kata Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Islam Loloan Timur Erwan Hidayat.
Ia mengatakan, perkembangan jaman membuat anak-anak jaman sekarang tumbuh bersama mainan modern tinggal pakai, yang membuat karakter kreatif dalam jiwa mereka ikut luntur.
Menurutnya, pada jaman dulu, mobil-mobilan dari bambu dan kayu yang dirangkai dengan ikatan karet maupun kawat tersebut, bukan permainan yang mudah dibuat karena menuntut kesabaran serta kreativitas dalam membentuknya.
"Kami harap dengan pawai ini, mainan tradisional buatan sendiri tersebut kembali muncul. Mungkin masih tetap kalah dengan mainan modern, tapi setidak-tidaknya anak kita bisa membuat sendiri mainannya meskipun cuma satu buah," katanya.
Pawai ratusan mainan tradisional ini mengambil rute dari Kelurahan Loloan Timur memutar hingga ke Kelurahan Loloan Barat dan kembali ke tempat semula.
Karena merupakan perayaan setiap tahun, Erwan berjanji, tradisi maupun budaya tradisional akan selalu berusaha ditampilkan dalam pawai yang banyak ditunggu masyarakat tersebut.
Selain mainan tradisional, dalam perayaan Satu Muharam yang berlangsung hingga Minggu (30/10) ini, panitia juga membuka pameran makanan khas Kampung Loloan hari Sabtu (29/10).(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016