Ubud (Antara Bali) - Ajang festival sastra internasional "Ubud Writers & Readers Festival" (UWRF) 2016 ingin selalu mendukung suara-suara penulis dan seniman muda Indonesia untuk tampil di hadapan dunia.

"Selain memastikan bahwa sastra dan seni Indonesia menjadi bintang utama di festival internasional ini, UWRF juga selalu mendukung suara-suara dari generasi muda Indonesia," kata Founder and Director UWRF Janet DeNeefe di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.

Menurut dia, memang selama ini UWRF dikenal sebagai suatu arena tempat bertemunya ide-ide besar dan kisah-kisah luar biasa, namun misi utama dari festival ini adalah untuk terus mendukung dan meregenerasi penulis-penulis dan seniman Indonesia di mata dunia internasional.

UWRF 2016 akan berlangsung dari 26-30 Oktober mendatang di Ubud, Gianyar. Selain berisikan 200 lebih acara yang terdiri dari panel-panel diskusi, workshop, pertunjukan musik, pemutaran film, pameran seni, hingga pasar seni, namun juga menciptakan kesempatan untuk para individu kreatif untuk mengasah kekreatifan mereka dan saling terhubung satu sama lainnya.

Di sesi "Main Program UWRF", akan tampil penulis-penulis kawakan Indonesia, seniman, dan advokat seperti Eka Kurniawan, Seno Gumira Ajidarma, Dewi Lestari, Joko Anwar, dan Slamet Rahardjo.

"Mereka akan membedah peluang serta tantangan yang dihadapi di lanskap sastra dan seni Indonesia, seperti peran perfilman Indonesia dalam menembus batas tabu budaya, serta rapuhnya jurnalisme di negara demokrasi ini," ujar Janet.

Selain itu, yang selalu ditunggu setiap tahunnya adalah peluncuran antologi Penulis Emerging Indonesia. UWRF membawa 16 penulis emerging dari pelosok Nusantara yang terpilih di seleksi pada bulan Februari lalu.

Karya-karya para pemenang telah diterjemahkan dan disatukan di dalam sebuah koleksi cerita pendek, puisi, prosa, dan esai setebal 268 halaman.

"Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah betapa besarnya bangsa ini dan kadang cukup sulit bagi sebuah inisiatif seperti UWRF untuk menjangkau daerah-daerah yang terpencil di Indonesia.Banyak dari daerah-daerah tersebut bahkan tidak memiliki toko buku maupun perpustakaan," ucap Janet.

Sesuai dengan komitmen UWRF untuk bisa menjangkau pencinta sastra dan penikmat seni di seluruh bagian Indonesia, Satellite Program, sebuah seri program festival tak berbayar yang akan diadakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Pontianak dari tanggal 31 Oktober hingga 2 November.

Ajang tersebut didukung oleh penulis-penulis internasional, beberapa di antaranya adalah Suki Kim, Mitchell S Jackson, Emi Mahmoud, dan Hannah Kent. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016