Ubud (Antara Bali) - Perkembangan Gunung Agung yang mengalami
peningkatan aktivitas vulkanik selama beberapa bulan terakhir tidak
memengaruhi penyelenggaraan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF)
yang berlangsung di Ubud, Bali, pada 25-29 Oktober.
Mengaku sempat berpikir untuk menunda penyelenggaraan acara,
Direktur UWRF Janet DeNeefe merasa bersyukur festival sastra dan budaya
itu bisa kembali diadakan, meski hingga saat ini Gunung Agung masih
berstatus Awas.
"Beruntung, alam berada di pihak kami," tutur Janet dalam konferensi pers pembukaan UWRF 2017 di Ubud, Bali, Rabu.
Gunung Agung terletak 35 km timur laut dari Ubud. Kalau terjadi letusan, Ubud akan sedikit terdampak dengan hujan abu.
Potensi tersebut ternyata tidak menyurutkan niat para penulis,
pengisi acara, maupun penikmat setia untuk datang ke Ubud dan mengikuti
rangkaian acara UWRF.
"Banyak penulis tetap bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara
ini. Saya bisa katakan hanya sedikit sekali penulis dan penikmat sastra
budaya yang mengkhawatirkan situasi ini. Mereka sungguh sangat berani,"
ujar Janet.
Sebagai festival sastra terbesar di Asia Tenggara, UWRF tidak hanya
mampu merepresentasikan Indonesia dalam kancah global melalui karya
sastra, budaya, dan para penulis berbakatnya, tetapi juga menjadi ajang
berkumpulnya para tokoh-tokoh berpengaruh di bidang sastra dan budaya
untuk mendiskusikan isu terkini, kegelisahan bersama, dan semangat
aktivisme. (WDY)
Gunung Agung Tidak Mempengaruhi Penyelenggaraan UWRF 2017
Kamis, 26 Oktober 2017 10:39 WIB