Denpasar (Antara Bali) - Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana memotivasi para petani di daerah setempat agar menjaga lahan pertanian dari alih fungsi lahan.

"Kami juga tetap memberikan motivasi kepada petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan pertanian," katanya ditemui usai panen di Subak Getas, Kabupaten Gianyar pada Jumat (21/10).

Subak Getas merupakan salah satu klaster binaan bank sentral itu seluas 7,5 hektare untuk memberdayakan kelompok tani setempat dalam meningkatkan produktivitas hasil padi menggunakan metode organik.

Namun di sekitar kawasan Subak Getas, sudah banyak bermunculan kawasan permukiman yang melingkari lahan pertanian tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar, Made Raka mengakui bahwa lahan pertanian di daerahnya mengalami alih fungsi lahan.

Namun ia tidak mengetahui pasti jumlah lahan pertanian yang mengalami alih fungsi tersebut.

Luas lahan pertanian di kabupaten seni itu mencapai sekitar 14 ribu hektare.

"Kami melalui penyuluhan kepada petani agar mempertahankan lahan supaya tidak dialihfungsikan. Kalau kami tidak ikut campur tangan, jelas ini sudah penuh," katanya.

Selain itu di kawasan tersebut, menurut Raka, sudah ada penandatanganan nota kesepahaman antara masyarakat pemilik lahan dengan penggarap untuk ikut menjaga lahan pertanian.

Dinas Pertanian Provinsi Bali dalam salah satu artikel pada lamannya menyebutkan bahwa bahwa pada tahun 2009 total lahan sawah di Pulau Dewata tercatat seluas 81.931 hektare sedangkan pada tahun 2012 total lahan sawah tercatat 81.625 hektare.

Itu berarti dalam kurun waktu empat tahun tercatat alih fungsi lahan sawah sebesar 306 hektare atau 0,37 persen atau sekitar 76,5 hektare per tahun. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016