Jimbaran (Antara Bali) - Pembangunan megaproyek Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Culture Park di Bukit Ungasan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali lebih diintensifkan pelaksanaannya dengan harapan dapat rampung pada pertengahan tahun 2018.
"Membangun sebuah mahakarya ikon peradaban manusia yakni Patung Garuda Wisnu Kencana membutuhkan investasi yang besar dan waktu yang cukup lama," kata Humas Humas GWK Giri Prayoga di Jimbaran, Jumat.
GWK nantinya akan menjadi salah satu ikon budaya dan pariwisata yang monumental sepanjang sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Pembangunan tersebut digagas oleh maestro I Nyoman Nuarta di atas lahan seluas sekitar 60 hektare.
Patung GWK akan memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap Garuda sepanjang 64 meter, sedangkan tinggi penyangga 45 meter sehingga totalnya dari dasar hingga puncak mencapai 120 meter.
Patung dibuat dari bahan tembaga dan kuningan yang memiliki berat 4.000 ton dengan ketinggian di atas permukaan laut 276 meter.
Sementara itu, struktur patung dibangun dari "stainless steel", sehingga patung tersebut akan memiliki daya tahan terhadap kekuatan gempa berskala 7,5 SR.
Ketinggian patung tersebut akan melebihi patung Liberty di New York, Amerika Serikat, yang memiliki ketinggian 93 meter.
Giri Prayoga menambahkan, selama proses pembangunan berjalan sesuai rencana, melibatkan sekitar 700 orang pekerja.
Saat ini masih berlangsung pelaksanaan pembangunan mega proyek GWK memasuki modul atau lempengan pembentuk patung 32 dari 754 modul.
Dana yang dibutuhkan merampungkan megaproyek terbut yakni sebesar Rp 450 miliyar. Sebelumnya GWK Cultural Park sempat terhenti, setelah tahun 2014 dapat dilanjutkan pembangunan dengan investor PT. Garuda Adhimatra Indonesia di bawah bendera Alam Sutera Realty selaku pengelola.
Ia mengharapkan, rampungnya pembangunan peradaban tersebut dari meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, setiap bulannya menerima kunjungan rata-rata 4.000 orang wisatawan dalam dan luar negeri. "Jumlah tersebut bisa meningkat hingga 50 persen pada hari-hari raya besar keagamaan dan menyambut tahun baru," ujar Giri Prayoga.
Ia mengatakan, wisatawan mancanegara maupun pelancong dari berbagai daerah di Indonesia yang mengunjungi objek wisata baru di Bali selatan ini setiap tahunnya mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen.
Pihak pengelola melakukan berbagai upaya dan terobosan, inovasi dan promosi dengan harapan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut.
Peningkatan kunjungan tersebut seiring, GWK sering digunakan untuk kegiatan tingkat lokal, nasional dan internasional, dengan didukung fasilitas yang memadai. (ART)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Membangun sebuah mahakarya ikon peradaban manusia yakni Patung Garuda Wisnu Kencana membutuhkan investasi yang besar dan waktu yang cukup lama," kata Humas Humas GWK Giri Prayoga di Jimbaran, Jumat.
GWK nantinya akan menjadi salah satu ikon budaya dan pariwisata yang monumental sepanjang sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Pembangunan tersebut digagas oleh maestro I Nyoman Nuarta di atas lahan seluas sekitar 60 hektare.
Patung GWK akan memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap Garuda sepanjang 64 meter, sedangkan tinggi penyangga 45 meter sehingga totalnya dari dasar hingga puncak mencapai 120 meter.
Patung dibuat dari bahan tembaga dan kuningan yang memiliki berat 4.000 ton dengan ketinggian di atas permukaan laut 276 meter.
Sementara itu, struktur patung dibangun dari "stainless steel", sehingga patung tersebut akan memiliki daya tahan terhadap kekuatan gempa berskala 7,5 SR.
Ketinggian patung tersebut akan melebihi patung Liberty di New York, Amerika Serikat, yang memiliki ketinggian 93 meter.
Giri Prayoga menambahkan, selama proses pembangunan berjalan sesuai rencana, melibatkan sekitar 700 orang pekerja.
Saat ini masih berlangsung pelaksanaan pembangunan mega proyek GWK memasuki modul atau lempengan pembentuk patung 32 dari 754 modul.
Dana yang dibutuhkan merampungkan megaproyek terbut yakni sebesar Rp 450 miliyar. Sebelumnya GWK Cultural Park sempat terhenti, setelah tahun 2014 dapat dilanjutkan pembangunan dengan investor PT. Garuda Adhimatra Indonesia di bawah bendera Alam Sutera Realty selaku pengelola.
Ia mengharapkan, rampungnya pembangunan peradaban tersebut dari meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, setiap bulannya menerima kunjungan rata-rata 4.000 orang wisatawan dalam dan luar negeri. "Jumlah tersebut bisa meningkat hingga 50 persen pada hari-hari raya besar keagamaan dan menyambut tahun baru," ujar Giri Prayoga.
Ia mengatakan, wisatawan mancanegara maupun pelancong dari berbagai daerah di Indonesia yang mengunjungi objek wisata baru di Bali selatan ini setiap tahunnya mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen.
Pihak pengelola melakukan berbagai upaya dan terobosan, inovasi dan promosi dengan harapan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut.
Peningkatan kunjungan tersebut seiring, GWK sering digunakan untuk kegiatan tingkat lokal, nasional dan internasional, dengan didukung fasilitas yang memadai. (ART)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016