Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali tercatat surplus pada triwulan II-2016 sebesar Rp766,48 miliar seiring dengan realisasi pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan realisasi belanja.

"Kondisi yang mencatatkan surplus ini serupa dengan pola belanja pemerintah triwulan II selama kurun waktu lima tahun terakhir," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu.

Ia dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali triwulan II-2016 menyebutkan bahwa suprlus pada triwulan II 2016 lebih rendah dibandingkan triwulan II 2015 yang tercatat sebesar Rp1,02 triliun.

Pada hal realisasi pendapatan pemerintah menunjukkan perlambatan triwulan II 2016 dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sedangkan realisasi belanja, justru menunjukkan peningkatan untuk periode yang sama.

Causa Iman Karana menjelaskan serapan pendapatan triwulan II 2016 tercatat sebesar Rp2,572 triliun atau sebesar 45,78 persen terhadap pagu APBD 2016. Capaian tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan serapan pendapatan pada triwulan II 2015 sebesar 49,38 persen.

Sementara itu, realisasi belanja triwulan II 2016 sebesar Rp1,806 triliun atau sebesar 30,36 persen dari pagu anggaran, meningkat dibandingkan dengan realisasi belanja triwulan II 2015 yang terserap sebesar 25,15 persen.

Secara nominal, jumlah pendapatan yang terserap pada triwulan II 2016 sebesar Rp2,572 triliun, meningkat sebesar 6,30 persen dibandingkan penyerapan triwulan II-2015 sebesar Rp2,42 triliun.

Serapan pendapatan di triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 17,63 persen dibandingkan penyerapan triwulan sebelumnya sebesar Rp 1,182 triliun, sedangkan belanja meningkat menjadi Rp1,81 triliun atau naik sebesar 29,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ujar Causa Iman Karana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016