Nusa Lembongan (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengunjungi lokasi musibah ambruknya Jembatan Kuning yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan-Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung dan menyatakan bela sungkawa atas kejadian tersebut.

"Kami sudah melihat kondisi sesungguhnya, jembatan sudah sangat keropos, walaupun sudah diberi peringatan pemerintah desa, Kabupaten Klungkung, dan Pemprov Bali, tetapi tetap masih digunakan masyarakat setempat mengingat jembatan ini sebagai akses penghubung satu-satunya antara kedua desa," kata Sudikerta di sela-sela meninjau lokasi tersebut, di Nusa Lembongan, Senin.

Menurut dia, saat kejadian sedang berlangsung kegiatan keagamaan, yang mungkin melebihi beban yang bisa ditampung sehingga berakibat fatal terjadinya musibah ini.

Sebelum musibah yang terjadi Minggu (16/10) yang menewaskan delapan warga itu, Sudikerta menyampaikan bahwa Pemprov Bali, Pemkab Klungkung dan pihak desa telah berupaya memberikan peringatan kepada warga dengan memasang papan peringatan agar tidak lagi memanfaatkan jembatan tersebut karena melihat kondisinya yang sudah rapuh sehingga tidak layak dilewati beban yang berat.

Demikian juga rencana pembangunan total secara permanen pun sudah dianggarkan, namun musibah yang datangnya tidak bisa diprediksi dan tidak bisa ditolak akhirnya terjadi sebelum rencana tersebut terealisasi.

Tahun 2017, rencana tersebut dipastikan akan terealisasi setelah melihat tahapan-tahapan yang sudah dilewati. "Tahun depan kita sudah anggarkan dan sebesar Rp45 miliar untuk membangun jalan permanen yang nantinya bisa diakses kendaraan. Tahapan FS (feasibility study) sudah, DED (detail engineering desain) sudah, anggarannya juga sudah ada di tahun 2017," katanya.

Untuk penanganan sementara, rencana yang akan dilaksanakan berupa shuttle laut yang memanfaatkan perahu milik penduduk setempat dan dengan bantuan dan operasional dari pemerintah.

Hal ini didasari karena sifat perairan laut tersebut yang memiliki arus kuat, sehingga jembatan sementara pun tidak efektif yang ditakutkan terjadi lagi musibah yang sama.

"Prinsipnya kami mendukung akses transportasi yang harus tetap berjalan untuk mengakomodasii kepentingan masyarakat, terutama untuk transportasi anak-anak sekolah, itu yang harus kita utamakan," ujar Sudikerta.

Tidak hanya dukungan untuk pembangunan ulang jembatan tersebut, Wagub Sudikerta pada kesempatan itu juga memberikan santunan uang tunai kepada para keluarga korban yang diserahkan secara simbolik kepada Kepala Desa Lembongan Ketut Gede Arjaya.

Dalam peninjauan tersebut turut hadir Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, serta Wagub Sudikerta didampingi Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi.

Sementara itu, Kepala Desa Lembongan, Ketut Gede Arjaya menceritakan setelah insiden musibah tersebut masyarakat setempat kembali memanfaatkan "jukung" atau perahu sebagai transportasi penghubung antar kedua desa.

Ia pun berharap jembatan bisa segera dibangun mengingat pentingnya fasilitas tersebut guna kegiatan sehari-hari warga, terutama anak-anak sekolah.

Sementara itu, Wakapolres Klungkung, Kompol I Nengah Sadiarta SIK, yang turut berada di lokasi bersama timnya yang sedang melaksanakan proses penyelidikan menyampaikan saat ini penyebab ambruknya jembatan sedang diselidiki dan belum bisa ditentukan kapan hasilnya bisa keluar. Namun, ia berjanji proses penyelidikan akan selesai akhir Oktober ini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016