Kuta (Antara Bali) - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berkomitmen mengangkat kuliner serta produk usaha mikro kecil dan menengah untuk mendukung pariwisata di Tanah Air.
Ketua Umum DPP APPBI, A Stefanus Ridwan usai mengukuhkan kepengurusan DPD APPBI Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat, menjelaskan pihaknya mengakomodir pelaku UMKM untuk mengenalkan kuliner dan produk Indonesia salah satunya melalui ekshibisi.
"UMKM harus kami angkat sebab ini yang membawa ciri khas daerah, produk lokal, makanan lokal yang menjadi nilai jual luar biasa," katanya.
Ekshibisi tersebut, lanjut dia, tidak mesti dilakukan di pusat perbelanjaan namun bisa di tempat khusus dengan pengemasan menarik.
Menurut dia, wisatawan mancanegara apabila berkunjung ke suatu destinasi, maka kuliner dan produk khas daerah yang paling banyak dicari.
Baru-baru ini pihaknya juga menggelar "Wonderfull Indonesia Culinary and Shopping Festival", ekshibisi pertama yang sukses mengenalkan potensi Tanah Air kepada para wisatawan.
Sementara itu Ketua DPD APPBI Bali, Gita Sunarwulan mengatakan bahwa pihaknya bersama pusat perbelanjaan lain bersatu membuat program untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata.
Rencananya pada Desember 2016, asosiasi tersebut menggelar "grand sale" sebagai promosi bersama yang memasarkan produk khas Bali.
"Kami pusat belanja, bersatu membuat program yang meningkatkan pariwisata seperti rencana membuat `Bali Grand Sale` yang tidak hanya menjual produk khas Bali tetapi juga mengundang wisatawan mancanegara," katanya.
APPBI sendiri memiliki 300 anggota yang merupakan pusat perbelanjaan tersebar di 16 provinsi di Tanah Air dan 12 DPD.
Sedangkan DPD Bali sendiri saat ini baru membawahi delapan pusat perbelanjaan sebagai anggota dan rencananya akan bertambah.
Kriteria bergabung dalam asosiasi itu di antaranya seperti merupakan pusat belanja gabungan ritel dan kuliner atau "food and beverage" serta memiliki luas area sekitar 5.000 m2. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Umum DPP APPBI, A Stefanus Ridwan usai mengukuhkan kepengurusan DPD APPBI Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat, menjelaskan pihaknya mengakomodir pelaku UMKM untuk mengenalkan kuliner dan produk Indonesia salah satunya melalui ekshibisi.
"UMKM harus kami angkat sebab ini yang membawa ciri khas daerah, produk lokal, makanan lokal yang menjadi nilai jual luar biasa," katanya.
Ekshibisi tersebut, lanjut dia, tidak mesti dilakukan di pusat perbelanjaan namun bisa di tempat khusus dengan pengemasan menarik.
Menurut dia, wisatawan mancanegara apabila berkunjung ke suatu destinasi, maka kuliner dan produk khas daerah yang paling banyak dicari.
Baru-baru ini pihaknya juga menggelar "Wonderfull Indonesia Culinary and Shopping Festival", ekshibisi pertama yang sukses mengenalkan potensi Tanah Air kepada para wisatawan.
Sementara itu Ketua DPD APPBI Bali, Gita Sunarwulan mengatakan bahwa pihaknya bersama pusat perbelanjaan lain bersatu membuat program untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata.
Rencananya pada Desember 2016, asosiasi tersebut menggelar "grand sale" sebagai promosi bersama yang memasarkan produk khas Bali.
"Kami pusat belanja, bersatu membuat program yang meningkatkan pariwisata seperti rencana membuat `Bali Grand Sale` yang tidak hanya menjual produk khas Bali tetapi juga mengundang wisatawan mancanegara," katanya.
APPBI sendiri memiliki 300 anggota yang merupakan pusat perbelanjaan tersebar di 16 provinsi di Tanah Air dan 12 DPD.
Sedangkan DPD Bali sendiri saat ini baru membawahi delapan pusat perbelanjaan sebagai anggota dan rencananya akan bertambah.
Kriteria bergabung dalam asosiasi itu di antaranya seperti merupakan pusat belanja gabungan ritel dan kuliner atau "food and beverage" serta memiliki luas area sekitar 5.000 m2. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016