London (Antara Bali) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengundang Menhan Qatar Khalid Bin Mohammed Al Attiyah untuk menghadiri pameran industri pertahanan atau Indo Defense 2016 dalam rangka peningkatan hubungan keamanan kedua negara.
Menteri Pertahanan Qtar itu juga diundang untuk sekaligus melihat perkembangan industri peralatan pertahanan, yang diselenggarakan 2-5 November.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi dengan Menhan Ryamizard di Jakarta, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Jumat.
Kunjungan Dubes Basri ke Jakarta dalam rangka membawa delegasi pengusaha Qatar menghadiri Trade Expo Indonesia 2016 di Jakarta.
"Selain membawa delegasi pengusaha juga mempromosikan produk industri peralatan militer Indonesia yang cukup dikenal di Timur Tengah," ujar mantan anggota DPR ini.
Saat ini Qatar sudah mengimpor produk seragam militer untuk angkatan bersenjata Qatar dari PT Sritex.
Dubes Basri mengatakan Qatar tertarik untuk mempelajari perkembangan produk militer yang dihasilkan PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang telah diekspor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN.
Ditambahkan produk-produk militer Indonesia cukup dikenal di Qatar khususnya tank ringan atau light tank dan perlengkapan militer launnya.
Menhan Ryamizard menyebutkan Indo Defense 2016 merupakan pameran Industri pertahanan terbesar yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut dan udara. Sekitar 800 perusahaan dari 20 negara akan memamerkan teknologi militer dengan melibatkan sekitar 20 ribu pengunjung.
Menurut Dubes Sidehabi, meski wilayahnya relatif kecil,tetap merupakan pangsa produk militer yang besar di Timur Tengah. Selain mengimpor berbagai produk alusista dari negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lainnya seperti Pakistan, serta Turki.
Peluang produk militer Indonesia dianggap cukup berpeluang untuk menyaingi produk-produk negara tersebut.
Kuasa Usaha Ad-interm KBRI Doha, Boy Dharmawan menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, kawasan regional termasuk negara-negara Teluk mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar 150 miliar dolar AS . Hal ini membuka peluang bagi produk Indonesia.
Hubungan RI-Qatar terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin antara lain rencana kunjungan Delegasi Kepolisian Qatar ke Indonesia pada bulan November 2016 guna peningkatan kerja sama hubungan keamanan kedua negara.
Kepolisian Qatar akan mempelajari penanggulangan kenakalan remaja, upaya pencegahan dari tindak kriminal pada remaja dan perdagangan manusia oleh Kepolisian Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Menteri Pertahanan Qtar itu juga diundang untuk sekaligus melihat perkembangan industri peralatan pertahanan, yang diselenggarakan 2-5 November.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi dengan Menhan Ryamizard di Jakarta, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Jumat.
Kunjungan Dubes Basri ke Jakarta dalam rangka membawa delegasi pengusaha Qatar menghadiri Trade Expo Indonesia 2016 di Jakarta.
"Selain membawa delegasi pengusaha juga mempromosikan produk industri peralatan militer Indonesia yang cukup dikenal di Timur Tengah," ujar mantan anggota DPR ini.
Saat ini Qatar sudah mengimpor produk seragam militer untuk angkatan bersenjata Qatar dari PT Sritex.
Dubes Basri mengatakan Qatar tertarik untuk mempelajari perkembangan produk militer yang dihasilkan PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang telah diekspor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN.
Ditambahkan produk-produk militer Indonesia cukup dikenal di Qatar khususnya tank ringan atau light tank dan perlengkapan militer launnya.
Menhan Ryamizard menyebutkan Indo Defense 2016 merupakan pameran Industri pertahanan terbesar yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut dan udara. Sekitar 800 perusahaan dari 20 negara akan memamerkan teknologi militer dengan melibatkan sekitar 20 ribu pengunjung.
Menurut Dubes Sidehabi, meski wilayahnya relatif kecil,tetap merupakan pangsa produk militer yang besar di Timur Tengah. Selain mengimpor berbagai produk alusista dari negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lainnya seperti Pakistan, serta Turki.
Peluang produk militer Indonesia dianggap cukup berpeluang untuk menyaingi produk-produk negara tersebut.
Kuasa Usaha Ad-interm KBRI Doha, Boy Dharmawan menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, kawasan regional termasuk negara-negara Teluk mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar 150 miliar dolar AS . Hal ini membuka peluang bagi produk Indonesia.
Hubungan RI-Qatar terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin antara lain rencana kunjungan Delegasi Kepolisian Qatar ke Indonesia pada bulan November 2016 guna peningkatan kerja sama hubungan keamanan kedua negara.
Kepolisian Qatar akan mempelajari penanggulangan kenakalan remaja, upaya pencegahan dari tindak kriminal pada remaja dan perdagangan manusia oleh Kepolisian Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016