Negara (Antara Bali) - Polres Jembrana menangkap tiga perampok toko komputer hanya dalam waktu 4,5 jam setelah peristiwa perampokan dan salah satu pelakunya ditembak karena berusaha melarikan diri.
Aksi perampokan ini terjadi di Toko Maju Jaya Komputer di Jalan Danau Buyan Nomor 39, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jumat sekitar pukul 02.30 wita dinihari.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta atas seizin Kapolres AKBP Irfing Jaya mengatakan, pelaku tertangkap di lampu merah persimpangan Jalan Udayana dan Jalan PB Sudirman, Negara yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Mapolres Jembrana.
"Setelah kami lakukan pengejaran, sekitar pukul 08.00 wita pelaku berhasil kami tangkap," kata Suparta.
Menurut dia, pihaknya terpaksa melumpuhkan Ngajono di paha kirinya karena dia melawan petugas dan berusaha kabur.
Kapolres Jembrana, AKBP Irfing Jaya mengatakan, begitu mendapat laporan perampokan pihaknya langsung mengintai seluruh jalan keluar dan masuk Kabupaten Jembrana.
"Jalan raya Denpasar-Gilimanuk kami jaga dengan ketat, karena ciri-ciri mobil termasuk nomor polisinya sudah diketahui berdasarkan keterangan dari Fatahillah, penjaga toko komputer," kata Irfing.
Menurut dia, perampok sudah berencana untuk menyeberang lewat Pelabuhan Gilimanuk tapi tidak jadi karena di Hutan Cekik, Gilimanuk penjagaan polisi sangat ketat.
Seluruh polisi yang berjaga dibekali ciri-ciri mobil jenis Kijang kapsul warna biru dengan Nopol B 8755 ZF.
"Mobil itu ketahuan salah satu anggota kami saat melintas di wilayah Kecamatan Melaya dan langsung diikuti. Saat sampai lampu merah anggota kami menyergapnya," ujar Irfing.
Fatahillah yang ditemui di Polres Jembrana mengatakan, dirinya tahu ciri mobil termasuk nopolnya karena sudah curiga dari Kamis siang.
"Siang harinya mobil itu mondar mandir di depan toko," ujar laki-laki asal Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Negara, ini.
Bahkan dua pelaku, yaitu Suhadi dan Ngajono sempat masuk ke toko itu untuk bertanya tentang servis laptop.
Ketut Tulis, pemilik Maju Jaya Komputer yang mendampingi Fatahillah membenarkan hal tersebut.
"Mereka sempat tanya apa bisa servis laptop, tapi anehnya mereka tidak bawa laptop," kata Tulis.
Sekitar pukul 22.00 wita, Fatahillah melihat mobil tersebut parkir tidak jauh dari toko. Karena sudah curiga, Fatahillah waspada, namun tetap berprilaku seperti biasa.
Menjelang pukul 02.30 wita, Fatahillah yang tidur di dalam mobil boks di parkiran toko mendengar pintu gerbang dibuka. Dari pintu mobil boks yang sedikit terbuka ia melihat mobil yang mencurigakan itu masuk ke areal parkir dengan posisi bagian menghadap ke pintu toko.
Fatahillah belum berani berbuat apa-apa, bahkan menutup rapat pintu mobil box tempatnya tidur.
"Saya belum berani bergerak, apalagi salah seorang perampok naik ke atas mobil boks yang saya tiduri," katanya.
Saat mendengar kawanan kriminal itu berusaha membuka "rolling door" toko, Fatahillah langsung membuka pintu mobil boks dan meloncat keluar. Pagar cukup tinggi di depan toko ia lompati hingga jatuh ke jalan raya.
"Saya langsung teriak-teriak ada perampokan," ujarnya.
Ketut Tulis yang saat itu belum tidur karena menjaga bayinya, langsung berlari keluar dan ikut berteriak-teriak.
Mendengar teriakan ini, Suhadi, Asral dan Ngajono langsung melarikan diri dengan mobilnya.
"Mobilnya cepat sekali larinya, kalau saat itu ada kendaraan lain lewat pasti ditabrak," ujar Fatahillah.
Hingga Jumat sore, ke tiga pelaku yang berasal dari Jawa Tengah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jembrana.
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Aksi perampokan ini terjadi di Toko Maju Jaya Komputer di Jalan Danau Buyan Nomor 39, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jumat sekitar pukul 02.30 wita dinihari.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta atas seizin Kapolres AKBP Irfing Jaya mengatakan, pelaku tertangkap di lampu merah persimpangan Jalan Udayana dan Jalan PB Sudirman, Negara yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Mapolres Jembrana.
"Setelah kami lakukan pengejaran, sekitar pukul 08.00 wita pelaku berhasil kami tangkap," kata Suparta.
Menurut dia, pihaknya terpaksa melumpuhkan Ngajono di paha kirinya karena dia melawan petugas dan berusaha kabur.
Kapolres Jembrana, AKBP Irfing Jaya mengatakan, begitu mendapat laporan perampokan pihaknya langsung mengintai seluruh jalan keluar dan masuk Kabupaten Jembrana.
"Jalan raya Denpasar-Gilimanuk kami jaga dengan ketat, karena ciri-ciri mobil termasuk nomor polisinya sudah diketahui berdasarkan keterangan dari Fatahillah, penjaga toko komputer," kata Irfing.
Menurut dia, perampok sudah berencana untuk menyeberang lewat Pelabuhan Gilimanuk tapi tidak jadi karena di Hutan Cekik, Gilimanuk penjagaan polisi sangat ketat.
Seluruh polisi yang berjaga dibekali ciri-ciri mobil jenis Kijang kapsul warna biru dengan Nopol B 8755 ZF.
"Mobil itu ketahuan salah satu anggota kami saat melintas di wilayah Kecamatan Melaya dan langsung diikuti. Saat sampai lampu merah anggota kami menyergapnya," ujar Irfing.
Fatahillah yang ditemui di Polres Jembrana mengatakan, dirinya tahu ciri mobil termasuk nopolnya karena sudah curiga dari Kamis siang.
"Siang harinya mobil itu mondar mandir di depan toko," ujar laki-laki asal Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Negara, ini.
Bahkan dua pelaku, yaitu Suhadi dan Ngajono sempat masuk ke toko itu untuk bertanya tentang servis laptop.
Ketut Tulis, pemilik Maju Jaya Komputer yang mendampingi Fatahillah membenarkan hal tersebut.
"Mereka sempat tanya apa bisa servis laptop, tapi anehnya mereka tidak bawa laptop," kata Tulis.
Sekitar pukul 22.00 wita, Fatahillah melihat mobil tersebut parkir tidak jauh dari toko. Karena sudah curiga, Fatahillah waspada, namun tetap berprilaku seperti biasa.
Menjelang pukul 02.30 wita, Fatahillah yang tidur di dalam mobil boks di parkiran toko mendengar pintu gerbang dibuka. Dari pintu mobil boks yang sedikit terbuka ia melihat mobil yang mencurigakan itu masuk ke areal parkir dengan posisi bagian menghadap ke pintu toko.
Fatahillah belum berani berbuat apa-apa, bahkan menutup rapat pintu mobil box tempatnya tidur.
"Saya belum berani bergerak, apalagi salah seorang perampok naik ke atas mobil boks yang saya tiduri," katanya.
Saat mendengar kawanan kriminal itu berusaha membuka "rolling door" toko, Fatahillah langsung membuka pintu mobil boks dan meloncat keluar. Pagar cukup tinggi di depan toko ia lompati hingga jatuh ke jalan raya.
"Saya langsung teriak-teriak ada perampokan," ujarnya.
Ketut Tulis yang saat itu belum tidur karena menjaga bayinya, langsung berlari keluar dan ikut berteriak-teriak.
Mendengar teriakan ini, Suhadi, Asral dan Ngajono langsung melarikan diri dengan mobilnya.
"Mobilnya cepat sekali larinya, kalau saat itu ada kendaraan lain lewat pasti ditabrak," ujar Fatahillah.
Hingga Jumat sore, ke tiga pelaku yang berasal dari Jawa Tengah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jembrana.
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011