Singaraja (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana mengapresiasi eksistensi para seniman di Kecamatan Sawan dalam melestarikan budaya Bali sebagai daya tarik utama wisatawan datang ke wilayah itu.
"Saya juga sangat mengapresiasi beragam kesenian yang masih lestari sampai sekarang dan menjadi daya tarik wisatawan datang ke Sawan," katanya di Singaraja, Bali, Minggu.
Menurut dia, ada beberapa seniman senior asal Kecamatan Sawan yang berjasa dalam pengembangan dan pengenalan kesenian Buleleng hingga ke penjuru negeri.
Para pemuda dan anak-anak pun sangat semangat untuk memberikan vibrasi berkesenian melalui pagelaran di Fessensaw ini. "Hal ini ibarat suplemen bagi saya untuk semangat terus membangun Buleleng di berbagai bidang termasuk di bidang kesenian," ucap Bupati PAS.
Agus juga mengungkapkan melalui festival-festival seni yang dilakukan di tingkat kabupaten bisa memberikan vibrasi kepada seluruh kecamatan untuk melaksanakan hal serupa.
Fessensaw ini merupakan festival yang ke Sembilan yang diselenggarakan di kecamatan. Festival-festival ini merupakan ruang berkesenian bagi para seniman. "Hal ini merupakan upaya-upaya untuk menjaga kesenian dan juga adat-istiadat kita," ungkapnya.
Pada pembukaan Fessensaw beberapa waktu lalu, ukiran backdrop dari panggung utama merupakan hasil karya dari pemuda Sudaji bernama Gede Sunarga.
Tarian dari Desa Jagaraga yang bernama Tari Jagra Sari juga ditampilkan pada pembukaan kali ini. Sebagai bentuk apresiasi, Gede Sunarga ditugaskan oleh Bupati PAS untuk membuat backdrop Buleleng Festival (Bulfest) tahun depan.
Sedangkan Tari Jagra Sari akan dipentaskan secara massal sebagai tarian penyambutan pada ajang serupa. "Sudah saya putuskan Bulfest tahun depan backdrop nya menggunakan ukiran hasil Gede Sunarga dan tarian Jagra Sari sebagai tarian penyambutan yang ditarikan secara massal," kata Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya juga sangat mengapresiasi beragam kesenian yang masih lestari sampai sekarang dan menjadi daya tarik wisatawan datang ke Sawan," katanya di Singaraja, Bali, Minggu.
Menurut dia, ada beberapa seniman senior asal Kecamatan Sawan yang berjasa dalam pengembangan dan pengenalan kesenian Buleleng hingga ke penjuru negeri.
Para pemuda dan anak-anak pun sangat semangat untuk memberikan vibrasi berkesenian melalui pagelaran di Fessensaw ini. "Hal ini ibarat suplemen bagi saya untuk semangat terus membangun Buleleng di berbagai bidang termasuk di bidang kesenian," ucap Bupati PAS.
Agus juga mengungkapkan melalui festival-festival seni yang dilakukan di tingkat kabupaten bisa memberikan vibrasi kepada seluruh kecamatan untuk melaksanakan hal serupa.
Fessensaw ini merupakan festival yang ke Sembilan yang diselenggarakan di kecamatan. Festival-festival ini merupakan ruang berkesenian bagi para seniman. "Hal ini merupakan upaya-upaya untuk menjaga kesenian dan juga adat-istiadat kita," ungkapnya.
Pada pembukaan Fessensaw beberapa waktu lalu, ukiran backdrop dari panggung utama merupakan hasil karya dari pemuda Sudaji bernama Gede Sunarga.
Tarian dari Desa Jagaraga yang bernama Tari Jagra Sari juga ditampilkan pada pembukaan kali ini. Sebagai bentuk apresiasi, Gede Sunarga ditugaskan oleh Bupati PAS untuk membuat backdrop Buleleng Festival (Bulfest) tahun depan.
Sedangkan Tari Jagra Sari akan dipentaskan secara massal sebagai tarian penyambutan pada ajang serupa. "Sudah saya putuskan Bulfest tahun depan backdrop nya menggunakan ukiran hasil Gede Sunarga dan tarian Jagra Sari sebagai tarian penyambutan yang ditarikan secara massal," kata Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016