Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wisata Sanur menjadi duta Kota Denpasar dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Bali.
Asisten II Setda Pemerintah Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta di Denpasar, Rabu mengatakan sektor pendidikan dan kesehatan sangat perlu mendapat perhatian yang serius karena merupakan aset atau investasi dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, sehat dan berbudi luhur.
Selain itu, kata dia, juga pendidikan dan kesehatan dapat digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan daerah atau bangsa dengan melihat capaian indeks pembangunan manusia (IPM). Maka dari itu lomba sekolah sehat seperti ini secara langsung atau tidak langsung dapat berkontribusi dalam mempertahankan bahkan meningkatkan nilai IPM Kota Denpasar yang saat ini sudah mencapai nilai 83.
Ia mengatakan kegiatan pembinaan berkolaborasi antarsektor yang terkait dalam tim pembina unit kesehatan sekolah (UKS) Kota Denpasar sudah banyak dilakukan.
Seperti pencegahan penyakit kanker melalui program penanggulangan kanker terpadu paripurna (PKTP), pemberian vaksin cervix, pembuatan biopori di semua sekolah, pembinaan pengolahan sampah, pembinaan perindangan, pembinaan kantin sehat, pembinaan tanaman obat keluarga, pembinaan kawasan tanpa rokok, penyuluhan narkoba, HIV/AIDS, kesehatan reproduksi dan PHBS.
"Dengan dilakukan pembinaan secara berkala dan berkelanjutan kami harapkan semua sekolah di Kota Denpasar tetap terpantau kesehatan siswa dan lingkungan sekolah bisa tetap terjaga bersih, indah dan sehat. Maka dari itu Pemkot Denpasar rutin melaksanakan lomba sekolah sehat tingkat kota agar kebersihan semua sekolah tetap dipertahankan, terutama pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sehat," ujarnya.
Sementara Ketua Tim Penilai Lomba Sekolah Tingkat Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya mengapresiasi kerja keras dari SMP Wisata Sanur, karena semua bertujuan untuk memajukan dan melestarikan seni budaya Bali.
Ia mengatakan siswa SMP Wisata Sanur terbukti mampu melestarikan budaya Bali, selain itu dalam komunikasi mengunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, tapi pembawa acara juga menggunakan bahasa Bali.
"Sekolah sehat tidak bisa dilihat dari luar saja, maka dari itu pihaknya akan melihat sampai hal-hal yang kecil. Antara lain kantin, lingkungan, kebersihan ruangan, pemilahan sampah, dan kamar kecil (toilet).
Kepala Sekolah SMP Wisata Sanur Gusti Made Raka mengaku dalam lomba sekolah sehat ini pihaknya telah mempersiapkan diri agar bisa menampilkan yang terbaik. Selain itu juga mendapat pembinaan dari tim Kota Denpasar.
Untuk persiapan yang dilakukan dalam lomba itu di antaranya adalah melakukan pembenahan kantin, tempat cuci tangan dan kebersihan sekolah terus dilakukan. Selain itu memberikan pembinaan kepada semua siswa agar selalu menjaga kebersihan dan kesehatan.
Untuk meningkatkan kesehatan, kata Raka, pihaknya sangat memperhatikan kebersihan kantin, maka dari itu menugaskan tenaga khusus dan diberikan pembinaan terkait menyiapkan makan sehat. Sedangkan untuk menerapkan gaya hidup sehat bagi semua siswa pihaknya memberikan pembinaan setiap hari Senin usai apel upacara bendera.
"Setiap kegiatan apa pun kami juga menyelipkan pembinaan kepada semua siswa agar hidup sehat, salah satunya dengan membuang sampah di tempat, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan," katanya.
Saat ini jumlah siswa SMP Wisata Sanur sebanyak 1.242 orang. Untuk fasilitas ruang kelas yang disediakan sebanyak 32 kelas. Kelas VII jumlah ruang kelasnya adalah 10 ruangan, kelas VIII ( 11 ruangan) dan kelas IX sebanyak 11 ruangan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Asisten II Setda Pemerintah Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta di Denpasar, Rabu mengatakan sektor pendidikan dan kesehatan sangat perlu mendapat perhatian yang serius karena merupakan aset atau investasi dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, sehat dan berbudi luhur.
Selain itu, kata dia, juga pendidikan dan kesehatan dapat digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan daerah atau bangsa dengan melihat capaian indeks pembangunan manusia (IPM). Maka dari itu lomba sekolah sehat seperti ini secara langsung atau tidak langsung dapat berkontribusi dalam mempertahankan bahkan meningkatkan nilai IPM Kota Denpasar yang saat ini sudah mencapai nilai 83.
Ia mengatakan kegiatan pembinaan berkolaborasi antarsektor yang terkait dalam tim pembina unit kesehatan sekolah (UKS) Kota Denpasar sudah banyak dilakukan.
Seperti pencegahan penyakit kanker melalui program penanggulangan kanker terpadu paripurna (PKTP), pemberian vaksin cervix, pembuatan biopori di semua sekolah, pembinaan pengolahan sampah, pembinaan perindangan, pembinaan kantin sehat, pembinaan tanaman obat keluarga, pembinaan kawasan tanpa rokok, penyuluhan narkoba, HIV/AIDS, kesehatan reproduksi dan PHBS.
"Dengan dilakukan pembinaan secara berkala dan berkelanjutan kami harapkan semua sekolah di Kota Denpasar tetap terpantau kesehatan siswa dan lingkungan sekolah bisa tetap terjaga bersih, indah dan sehat. Maka dari itu Pemkot Denpasar rutin melaksanakan lomba sekolah sehat tingkat kota agar kebersihan semua sekolah tetap dipertahankan, terutama pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sehat," ujarnya.
Sementara Ketua Tim Penilai Lomba Sekolah Tingkat Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya mengapresiasi kerja keras dari SMP Wisata Sanur, karena semua bertujuan untuk memajukan dan melestarikan seni budaya Bali.
Ia mengatakan siswa SMP Wisata Sanur terbukti mampu melestarikan budaya Bali, selain itu dalam komunikasi mengunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, tapi pembawa acara juga menggunakan bahasa Bali.
"Sekolah sehat tidak bisa dilihat dari luar saja, maka dari itu pihaknya akan melihat sampai hal-hal yang kecil. Antara lain kantin, lingkungan, kebersihan ruangan, pemilahan sampah, dan kamar kecil (toilet).
Kepala Sekolah SMP Wisata Sanur Gusti Made Raka mengaku dalam lomba sekolah sehat ini pihaknya telah mempersiapkan diri agar bisa menampilkan yang terbaik. Selain itu juga mendapat pembinaan dari tim Kota Denpasar.
Untuk persiapan yang dilakukan dalam lomba itu di antaranya adalah melakukan pembenahan kantin, tempat cuci tangan dan kebersihan sekolah terus dilakukan. Selain itu memberikan pembinaan kepada semua siswa agar selalu menjaga kebersihan dan kesehatan.
Untuk meningkatkan kesehatan, kata Raka, pihaknya sangat memperhatikan kebersihan kantin, maka dari itu menugaskan tenaga khusus dan diberikan pembinaan terkait menyiapkan makan sehat. Sedangkan untuk menerapkan gaya hidup sehat bagi semua siswa pihaknya memberikan pembinaan setiap hari Senin usai apel upacara bendera.
"Setiap kegiatan apa pun kami juga menyelipkan pembinaan kepada semua siswa agar hidup sehat, salah satunya dengan membuang sampah di tempat, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan," katanya.
Saat ini jumlah siswa SMP Wisata Sanur sebanyak 1.242 orang. Untuk fasilitas ruang kelas yang disediakan sebanyak 32 kelas. Kelas VII jumlah ruang kelasnya adalah 10 ruangan, kelas VIII ( 11 ruangan) dan kelas IX sebanyak 11 ruangan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016