Negara (Antara Bali) - Petani kelapa di Kabupaten Jembrana, memilih memanen komoditas pertanian tersebut saat masih muda, karena harganya lebih stabil dibandingkan kelapa tua.

Beberapa petani di wilayah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan saat ditemui, Selasa, mengatakan, harga kelapa tua saat ini anjlok, sementara untuk kelapa muda cenderung stabil.

"Harga kelapa muda sekitar Rp2500 perbutir dengan masa panen 35 hari, sementara kelapa tua justru hanya Rp1000 hingga Rp1500 perbutir dengan masa panen yang lebih panjang yaitu sekitar tiga bulan," kata Ni Nyoman Suami, salah seorang petani yang memiliki kebun kelapa di pinggir sungai.

Ia mengatakan, selain harga, biaya yang dikeluarkan petani saat memanen kelapa muda juga lebih murah, karena tidak menanggung ongkos petik dan angkutan.

Tingginya harga kelapa muda ini juga membuat saudagar atau pengepul kelapa, lebih memilih membeli kelapa muda langsung dari petani, seperti yang dilakukan Suharto, pedagang kelapa di Desa Pulukan.

Ia mengaku, dulunya ia berjualan kelapa tua, namun karena pesanan dan harga kelapa muda lebih stabil, dirinya beralih menjual kelapa jenis tersebut.

"Biaya kirim kelapa tua juga lebih mahal karena saya pasarkan ke Jawa. Kalau kelapa muda, cukup ke Denpasar saja sudah habis," katanya.

Selain biaya kirim kelapa tua lebih mahal, ia mengatakan, saat tidak laku ia harus menyewa lagi tenaga kerja untuk menjadikan kelapa tersebut kopra agar bisa awet disimpan.

Menurutnya, selain dipakai bahan dasar penjual es degan, kelapa muda juga digunakan untuk bahan upacara persembahyangan serta membuat masakan tradisional khas Bali.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Ketut Wiratma mengatakan, dari pantauan yang pihaknya lakukan, nilai ekonomi kelapa muda memang lebih tinggi dibandingkan harus menunggu hingga kelapa tersebut tua.

"Makanya tidak heran, sekarang petani kelapa lebih memilih memanennya saat masih muda. Selain harganya lebih tinggi, permintaan pasar juga banyak. Saat ini Jembrana menjadi salah satu pemasok kelapa muda terbesar di Bali," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016