Denpasar (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali meminta masyarakat mewaspadai munculnya bencana dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan, seiring dengan datangnya musim hujan.

"Kesiapsiagaan petugas tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa dibarengi peran aktif seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat kami imbau turut melakukan antisipasi datangnya bencana di musim hujan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," kata Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, data BMKG menyebutkan Bali akan mengalami puncak musim hujan pada Desember 2016 hingga Januari 2017. Bahkan, dalam sebulan terakhir hujan sudah mengguyur Pulau Dewata.

"BPBD Bali dan kabupaten/kota saat ini terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. Kesiapsiagaan itu meliputi SDM dan peralatan," ujarnya.

Dewa Indra menambahkan, bentuk antisipasi yang bisa dilakukan antara lain menjaga kebersihan lingkungan dan segera melaporkan ketika melihat pohon yang perlu dipangkas.

"Kami dari BPBD terus melakukan pemantauan terhadap pohon perindang. Pemangkasan dahan dan ranting secara intensif kami lakukan," ujarnya.

Dengan langkah antisipasi itu pihaknya berharap bencana yang hampir selalu menyertai datangnya musim hujan akan bisa diminimalkan.

Sementara itu, Kabid Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup Bali Made Teja menyampaikan sejumlah program yang telah dilaksanakan untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.

Salah satunya melalui pembentukan bank sampah di kabupaten/kota, yang hingga saat ini telah terbentuk 335 bank sampah yang tersebar di kabupaten/kota.

Teja juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan memelihara kebersihan mulai dari lingkungan terdekat.

Mantan Rektor Unud Prof dr Ketut Sukardika mengapresiasi program yang telah dilaksanakan BLH Bali. Sebagai orang yang berkecimpung di bidang kesehatan, dia sependapat dengan pentingnya upaya menjaga kebersihan.

Hanya saja, dia menilai, propaganda berupa imbauan dan ajakan sudah tidak relevan lagi diterapkan untuk menggugah kepedulian masyarakat. "Yang dibutuhkan saat ini adalah penegakan hukum seperti di Singapura," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016