Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia mencatat bahwa Provinsi Bali meraih inflasi terendah hingga Agustus 2016 yang mencapai 2,81 persen di Kawasan Indonesia Timur (KTI).

Deputi Direktur Departemen Regional BI, Budiono dalam Temu Wartawan Daerah di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa seluruh provinsi di KTI mencatat inflasi tahunan di bawah batas atas inflasi lima persen.

Selain Bali yang mencapai inflasi terendah, Provinsi Maluku Utara juga memperoleh inflasi terendah yakni 2,31 persen di Kawasan Timur Indonesia.

Sedangkan inflasi tertinggi yaitu sebesar 4,86 persen di Provinsi Papua.

Di Kawasan Timur Indonesia terdapat 13 provinsi yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Boediono lebih lanjut menjelaskan bahwa komoditas karakteristik yang mempengaruhi inflasi di KTI dari sisi pangan, aneka bumbu, sayur, daging ayam ras dan ikan tangkap sangat sering menjadi penyumbang.

BI sendiri telah mengidentifikasi tantangan pengendalian inflasi di KTI di antaranya menyangkut ketergantungan bahan pangan dengan daerah lain, infrastruktur, jalur distribusi, penataan tata niaga, pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta kualitas SDM.

Terkait kelembangan TPID, bank sentral itu mencatat baru 82 persen atau baru 152 kabupaten/kota yang memiliki TPID dari 185 kabupaten/kota di KTI.

Sedangkan daerah yang belum menyepakati "roadmap" atau peta jalan pengendalian inflasi di daerahnya yakni Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku dan Nusa Tenggara Timur. (WDY

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016