Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia mengumpulkan para wartawan dari 22 daerah di Tanah Air melalui pelatihan ekonomi menyangkut kebijakan moneter dan tugas pokok dari bank sentral tersebut, 2-5 Oktober 2016.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, saat menjamu makan malam para wartawan daerah di Gedung Candra BI di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pelatihan tersebut diikuti sekitar 236 orang jurnalis dari Pulau Jawa, Sulawesi dan Bali.

Pelatihan yang digelar di salah satu hotel di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta itu rencananya akan dibuka oleh Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara pada Senin (3/10).

Selama tiga hari pelatihan, materi yang disampaikan berdasarkan jadwal yang diterima awak media menyangkut kebijakan moneter dan tugas pokok bank sentral yakni mengenai pengendalian inflasi dan kebijakan uang muka kredit/pembiayaan untuk pertumbuhan ekonomi.

Selain itu terkait gerakan nasional non-tunai atau GNNT dan pengelolaan uang Rupiah mulai pencetakan hingga pemusnahan uang tidak layak.

Narasumber yang akan dihadirkan di antaranya dari perwakilan Bank Indonesia dan pengamat ekonomi.

Praktisi media yang merupakan redaktur senior atau redaktur pelaksana dari sejumlah media nasional juga turut dihadirkan BI untuk memberikan penyegaran terkait menjadi jurnalis ekonomi.

Sementara itu sebanyak 12 wartawan perwakilan dari Provinsi Bali juga turut diundang mengikuti pelatihan untuk mendapatkan tambahan ilmu ekonomi.

Mereka merupakan wartawan media lokal di antaranya koran, televisi, radio dan media dalam jaringan atau "online".

Tirta menjelaskan bahwa tidak semua wartawan dari wilayah masing-masing daerah mendapatkan pelatihan itu karena untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan kegiatan pelatihan.

Dalam waktu dekat pihaknya berencana menyelenggarakan pelatihan serupa untuk wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Timur. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016