Ambon (Antara Bali) - Pengusaha asal Malaysia, Datuk Wong Hee Toh akan membangun 300 unit kondominium di kawasan pegunungan Desa Kudamati, Kota Ambon yang ditujukan bagi para warga asing yang ingin mengembangkan usaha di daerah ini.
Penjelasan tersebut disampaikan Penggerak Pembangunan Sumber Ekonomi Rakyat Mandiri, Khadijah Iskandar di Ambon, Jumat.
"Yang mendorong pembangunan itu adalah potensi pariwisata Maluku. Pariwisata adalah sumber pendapatan ekonomi rakyat mandiri," katanya.
Khadijah Iskandar yang juga Direktur Damuli Sarana Sdn Bhd, Malaysia itu mengatakan, Wong Hee Teh telah berkunjung ke Ambon pada awal Januari dan meninjau lahan yang akan dijadikan sebagai "bisnis centre" itu.
Diakatakan, 300 unit kondominium yang akan dibangun di atas lahan milik perorangan tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp300 juta hingga miliaran per unit.
Sementara pemandangan Teluk Ambon dan pusat kota yang dapat dinikmati dari kawasan itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi proyek itu.
Dia menjelaskan, kendati proyek tersebut tak terdengar sama sekali di Maluku karena tidak ada ada itikad baik dari pemerintah setempat untuk menjemput bola, namun promosinya telah sampai ke mancanegara.
"Saya sudah menggerakkan semuanya, termasuk berbicara dengan pemilik Bank Danamon di Singapura untuk membantu pembangunan ini dan pihak bank telah meninjau ke sini," katanya.
Dia menambahkan, pekerjaan itu tidak akan melibatkan konsultan karena mengunakan konsep dan desain yang sama dengan proyek yang sedang dikerjakan Wong Hee Toh di Malaysia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Penjelasan tersebut disampaikan Penggerak Pembangunan Sumber Ekonomi Rakyat Mandiri, Khadijah Iskandar di Ambon, Jumat.
"Yang mendorong pembangunan itu adalah potensi pariwisata Maluku. Pariwisata adalah sumber pendapatan ekonomi rakyat mandiri," katanya.
Khadijah Iskandar yang juga Direktur Damuli Sarana Sdn Bhd, Malaysia itu mengatakan, Wong Hee Teh telah berkunjung ke Ambon pada awal Januari dan meninjau lahan yang akan dijadikan sebagai "bisnis centre" itu.
Diakatakan, 300 unit kondominium yang akan dibangun di atas lahan milik perorangan tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp300 juta hingga miliaran per unit.
Sementara pemandangan Teluk Ambon dan pusat kota yang dapat dinikmati dari kawasan itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi proyek itu.
Dia menjelaskan, kendati proyek tersebut tak terdengar sama sekali di Maluku karena tidak ada ada itikad baik dari pemerintah setempat untuk menjemput bola, namun promosinya telah sampai ke mancanegara.
"Saya sudah menggerakkan semuanya, termasuk berbicara dengan pemilik Bank Danamon di Singapura untuk membantu pembangunan ini dan pihak bank telah meninjau ke sini," katanya.
Dia menambahkan, pekerjaan itu tidak akan melibatkan konsultan karena mengunakan konsep dan desain yang sama dengan proyek yang sedang dikerjakan Wong Hee Toh di Malaysia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011