Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sedang menjajaki peluang usaha olahan gula semut untuk diadopsi oleh para pelaku industri kecil menengah (IKM) di daerah itu.
"Upaya tersebut sejalan dengan potensi bahan baku olahan yang dimiliki daerah `gudang beras` ini, yang sebelumnya telah sempat mengadakan studi banding ke Yogyakarta" kata Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan, IB Made Wiryawan, Sabtu.
Ia mengatakan, upaya pengembangan potensi olahan gula semut tersebut disertai dengan mendatangkan mesin pengolahan, sekaligus menyosialisasikan kepala pelaku IKM di daerah itu.
Pengembangan usaha industri kecil menengah juga diarahkan untuk menangani produksi gula semut serta pemasaran akan difasilitasi untuk menjangkau pasaran yang lebih luas di Pulau Dewata, termasuk mampu menembus usaha hotel dan restoran.
IB Made Wiryawan menambahkan, berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan pembinaan terhadap IKM, mengingat peluang usaha komoditas tersebut cukup besar.
Pengembangan usaha olahan gula semut dipilih sebagai komoditas baru untuk dikembangkan di Tabanan, didasari atas pertimbangan ketersediaan bahan baku dan permintaan pasar di tingkat lokal sangat besar.
Bahan baku yang slpotensial antara lain tersedia di daerah Kecamatan Penebel, Tabanan, sebagai sentra tanaman aren (pohon jake) yang mampu menghasilkan bahan baku gula semut.
"Daerah Penebel yang memiliki bahan baku gula aren itu sebenarnya sudah dimanfaatkan sebagai olahan gula Bali, dan kini dikembangkan lebih baik lagi dengan
mengutamakan standar mutu sehingga mampu bersaing di pasaran," ujar IB Made Wiryawan.
Ia mengharapkan pengembangan produksi olahan dari gula aren dalam bentuk gula
semut yang dihasilkan oleh kalangan IKM di Tabanan mampu bersaing dengan penghasil komoditas sejenis dari daerah lain termasuk luar Bali.
Gula semut yang selama ini dihasilkan oleh beberapa daerah di Bali, bahan bakunya berasal dari air kelapa muda, sementara Tabanan yang memproduksi gula semut menggunakan bahan dari gula aren.
Memanfaatkan gula aren sebagai bahan baku gula semut, rasa yang dihasilkan
tentu akan lebih manis dibandingkan dengan menggunakan air kelapa. Keunggulan itulah sebagai modal dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat, harap IB Made Wiryawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Upaya tersebut sejalan dengan potensi bahan baku olahan yang dimiliki daerah `gudang beras` ini, yang sebelumnya telah sempat mengadakan studi banding ke Yogyakarta" kata Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan, IB Made Wiryawan, Sabtu.
Ia mengatakan, upaya pengembangan potensi olahan gula semut tersebut disertai dengan mendatangkan mesin pengolahan, sekaligus menyosialisasikan kepala pelaku IKM di daerah itu.
Pengembangan usaha industri kecil menengah juga diarahkan untuk menangani produksi gula semut serta pemasaran akan difasilitasi untuk menjangkau pasaran yang lebih luas di Pulau Dewata, termasuk mampu menembus usaha hotel dan restoran.
IB Made Wiryawan menambahkan, berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan pembinaan terhadap IKM, mengingat peluang usaha komoditas tersebut cukup besar.
Pengembangan usaha olahan gula semut dipilih sebagai komoditas baru untuk dikembangkan di Tabanan, didasari atas pertimbangan ketersediaan bahan baku dan permintaan pasar di tingkat lokal sangat besar.
Bahan baku yang slpotensial antara lain tersedia di daerah Kecamatan Penebel, Tabanan, sebagai sentra tanaman aren (pohon jake) yang mampu menghasilkan bahan baku gula semut.
"Daerah Penebel yang memiliki bahan baku gula aren itu sebenarnya sudah dimanfaatkan sebagai olahan gula Bali, dan kini dikembangkan lebih baik lagi dengan
mengutamakan standar mutu sehingga mampu bersaing di pasaran," ujar IB Made Wiryawan.
Ia mengharapkan pengembangan produksi olahan dari gula aren dalam bentuk gula
semut yang dihasilkan oleh kalangan IKM di Tabanan mampu bersaing dengan penghasil komoditas sejenis dari daerah lain termasuk luar Bali.
Gula semut yang selama ini dihasilkan oleh beberapa daerah di Bali, bahan bakunya berasal dari air kelapa muda, sementara Tabanan yang memproduksi gula semut menggunakan bahan dari gula aren.
Memanfaatkan gula aren sebagai bahan baku gula semut, rasa yang dihasilkan
tentu akan lebih manis dibandingkan dengan menggunakan air kelapa. Keunggulan itulah sebagai modal dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat, harap IB Made Wiryawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016