Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ngakan Made Samudra meminta perusahaan pelayanan penyelem (diving) melakukan sosialisasi mengenai keberadaan terumbu karang harus dilindungi dan sebagai objek wisata kepada wisatawan sehingga mereka tidak melakukan perusakan habitat laut.
"Saya minta kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata memberi peringatan kepada perusahaan penyelam agar wisatawan yang diajak menikmati terumbu karang tidak melakukan perusakan habitat tersebut, seperti berita vandalisme atau corat-coret pada terumbu karang yang beredar di media sosial," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan tindakan yang diduga dilakukan wisatawan Tiongkok tersebut jelas melanggar aturan lingkungan hidup, karena mereka merusak habitat flora laut yang dilindungi.
"Oleh karena itu, untuk keselamatan lingkungan hidup (flora) laut yang paling berperan adalah para perusahaan sektor jasa penyelam tersebut. Para wisatawan sebelum mereka melakukan aktivitas di kawasan terumbu karang harus mentaati aturan, salah satunya tidak merusak terumbu karang, termasuk juga melakukan corat-coret pada kerumbu karang," ucap politikus asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Ngakan Samudra menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum wisatawan "diving" melakukan perusakan dengan corat-coret flora terumbu karang. Mungkin mereka maksudnya membuat suatu kenangan tertulis di dasar laut. Tapi tindakan mereka jelas itu salah.
"Para pemandu wisata menyelam harus memberi peringatan sebelum mereka turun ke dasar laut. Jika mereka ketahuan melakukan perusakan dan corat-coret pada terumbu karang agar diberi sanksi tegas sesuai dengan aturan berlaku," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Menurut dia, foto postingan yang diungguh dan beredar di media sosial terkait aksi vandalisme oleh wisatawan penyelam adalah pelajaran bagi semua pihak dalam mengelola pariwisata bahari.
"Ini patut menjadi pelajaran bagi kita semua. Karena Indonesia sangat kaya dengan wisata bawah laut, karena keindahan terumbu karang dan habitat ikan yang beraneka ragam," ujarnya.
Ngakan Samudra berharap pemerintah melalui instansi terkait agar ke depan tidak ada tindakan perusakan terumbu karang laut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Karena itu sosialisasi mengenai perlindungan terumbu karang bagi masyarakat dan wisatawan sangat perlu dilakukan dalam upaya menjaga habitat tesebut tetap lestari," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya minta kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata memberi peringatan kepada perusahaan penyelam agar wisatawan yang diajak menikmati terumbu karang tidak melakukan perusakan habitat tersebut, seperti berita vandalisme atau corat-coret pada terumbu karang yang beredar di media sosial," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan tindakan yang diduga dilakukan wisatawan Tiongkok tersebut jelas melanggar aturan lingkungan hidup, karena mereka merusak habitat flora laut yang dilindungi.
"Oleh karena itu, untuk keselamatan lingkungan hidup (flora) laut yang paling berperan adalah para perusahaan sektor jasa penyelam tersebut. Para wisatawan sebelum mereka melakukan aktivitas di kawasan terumbu karang harus mentaati aturan, salah satunya tidak merusak terumbu karang, termasuk juga melakukan corat-coret pada kerumbu karang," ucap politikus asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Ngakan Samudra menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum wisatawan "diving" melakukan perusakan dengan corat-coret flora terumbu karang. Mungkin mereka maksudnya membuat suatu kenangan tertulis di dasar laut. Tapi tindakan mereka jelas itu salah.
"Para pemandu wisata menyelam harus memberi peringatan sebelum mereka turun ke dasar laut. Jika mereka ketahuan melakukan perusakan dan corat-coret pada terumbu karang agar diberi sanksi tegas sesuai dengan aturan berlaku," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Menurut dia, foto postingan yang diungguh dan beredar di media sosial terkait aksi vandalisme oleh wisatawan penyelam adalah pelajaran bagi semua pihak dalam mengelola pariwisata bahari.
"Ini patut menjadi pelajaran bagi kita semua. Karena Indonesia sangat kaya dengan wisata bawah laut, karena keindahan terumbu karang dan habitat ikan yang beraneka ragam," ujarnya.
Ngakan Samudra berharap pemerintah melalui instansi terkait agar ke depan tidak ada tindakan perusakan terumbu karang laut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Karena itu sosialisasi mengenai perlindungan terumbu karang bagi masyarakat dan wisatawan sangat perlu dilakukan dalam upaya menjaga habitat tesebut tetap lestari," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016