Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan asal Prancis menikmati keunikan seni budaya dan panorama alam Bali sebanyak 89.161 orang selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2016, naik 27,36 persen dibanding peride yang sama tahun sebelumnya.
"Kurun waktu yang sama tahun 2015 kunjungan wisatawan Prancis ke Bali tercatat 70.008 orang, sehingga ada peningkatan sebanyak 19.153 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, sebagian besar mereka datang melalui Bandara Ngurah Rai Bali yakni mencapai 89.039 orang, hanya 122 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Kunjungan wisatawan Prancis baru memberikan andil 3,24 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 2,75 juta orang selama tujuh bulan pertama 2016, meningkat 19,92 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,28 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, negara Prancis menempati posisi ke delapan dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali setelah Australia, China, Jepang, Inggris, India, Malaysia dan Amerika Serikat.
Prancis merupakan salah satu pasaran potensial pariwisata Bali, karena masyarakatnya berwisata ke Pulau Dewata mulai meningkat, berkat promosi yang dilakukan pemerintah dan komponen pariwisata di daerah ini.
Tim kesenian Bali yang beranggotakan sekitar 30 seniman tabuh dan tari itu pada Agustus 2011 pernah mengadakan lawatan ke Perancis untuk ikut ambil bagian dalam atraksi budaya akbar pawai mobil hias dengan bunga-bunga indah.
Tim kesenian Bali mendapat kehormatan untuk bisa mengisi acara budaya yang sudah dikenal masyarakat internasional, sejajar dengan tim kesenian dari negara lain di belahan dunia.
Kehadiran tim kesenian Bali mendapat perhatian besar dari masyarakat internasional, sehingga secara tidak langsung sebagai sarana promosi pariwisata Bali.
Seorang Pemandu wisata I Gusti Ngurah Parsua dalam kesempatan terpisah menjelaskan, pihaknya sering menangani kunjungan wisatawan Prancis terutama anak-anak mudanya secara berkelompok yang senang menyelusuri persawahan sambil menikmati panorama alam menyatu dengan pedesaan di Desa Kedewatan, menuju Payogan, hingga tembus perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.
Wisatawan mancanegara termasuk dari Prancis tetap menginginkan bisa menikmati liburan dalam suasana sejuk dan alami. Mereka kebanyakan tinggal di villa merasakan seperti di rumahnya sendiri, di samping pelayanan dari pengelola benar-benar sangat pribadi sehingga mereka bisa leluasa bersama rekannya.
Sedikitnya ada lima kelompok turis asing yang melewati pematangan sawah di daerah perkampungan di Lungsiakan Ubud untuk bisa menikmati pemandangan alam yang masih alami dengan pemandangan petani membajak lahan sawahnya.
Disamping itu ada pula rombongan turis asing yang menelusuri jalan-jalan pedesaan dengan mengendarai sepeda gayung yang diantar pemandu wisata yang sudah profesional dibidangnya itu, ujar I Gusti Ngurah Parsua. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kurun waktu yang sama tahun 2015 kunjungan wisatawan Prancis ke Bali tercatat 70.008 orang, sehingga ada peningkatan sebanyak 19.153 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, sebagian besar mereka datang melalui Bandara Ngurah Rai Bali yakni mencapai 89.039 orang, hanya 122 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Kunjungan wisatawan Prancis baru memberikan andil 3,24 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 2,75 juta orang selama tujuh bulan pertama 2016, meningkat 19,92 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,28 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, negara Prancis menempati posisi ke delapan dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali setelah Australia, China, Jepang, Inggris, India, Malaysia dan Amerika Serikat.
Prancis merupakan salah satu pasaran potensial pariwisata Bali, karena masyarakatnya berwisata ke Pulau Dewata mulai meningkat, berkat promosi yang dilakukan pemerintah dan komponen pariwisata di daerah ini.
Tim kesenian Bali yang beranggotakan sekitar 30 seniman tabuh dan tari itu pada Agustus 2011 pernah mengadakan lawatan ke Perancis untuk ikut ambil bagian dalam atraksi budaya akbar pawai mobil hias dengan bunga-bunga indah.
Tim kesenian Bali mendapat kehormatan untuk bisa mengisi acara budaya yang sudah dikenal masyarakat internasional, sejajar dengan tim kesenian dari negara lain di belahan dunia.
Kehadiran tim kesenian Bali mendapat perhatian besar dari masyarakat internasional, sehingga secara tidak langsung sebagai sarana promosi pariwisata Bali.
Seorang Pemandu wisata I Gusti Ngurah Parsua dalam kesempatan terpisah menjelaskan, pihaknya sering menangani kunjungan wisatawan Prancis terutama anak-anak mudanya secara berkelompok yang senang menyelusuri persawahan sambil menikmati panorama alam menyatu dengan pedesaan di Desa Kedewatan, menuju Payogan, hingga tembus perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.
Wisatawan mancanegara termasuk dari Prancis tetap menginginkan bisa menikmati liburan dalam suasana sejuk dan alami. Mereka kebanyakan tinggal di villa merasakan seperti di rumahnya sendiri, di samping pelayanan dari pengelola benar-benar sangat pribadi sehingga mereka bisa leluasa bersama rekannya.
Sedikitnya ada lima kelompok turis asing yang melewati pematangan sawah di daerah perkampungan di Lungsiakan Ubud untuk bisa menikmati pemandangan alam yang masih alami dengan pemandangan petani membajak lahan sawahnya.
Disamping itu ada pula rombongan turis asing yang menelusuri jalan-jalan pedesaan dengan mengendarai sepeda gayung yang diantar pemandu wisata yang sudah profesional dibidangnya itu, ujar I Gusti Ngurah Parsua. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016