Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan
melakukan peresmian pengoperasian Terminal Kontener Baru Priok (NPCT) di
wilayah Jakarta Utara, Selasa pagi.
Setelah acara peresmian selanjutnya dijadwalkan ada "joint statement" antara Menteri Keuangan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Sosial, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia terkait Hasil Penindakan Amoniun Nitrat dan Produk Perikanan.
Sebelumnya pada akhir Mei 2016 telah dilakukan uji coba operasi (trial operation) untuk pelayaran internasional di NPCT1 yang mendatangkan kapal Sinar Sumba Voy 400 (Samudera Indonesia Shipping Line Ltd) dengan GRT 18.000 ton.
Acara itu dihadiri oleh mitra kerja sama, PT Pelabuhan lndonesia II (Pelindo II) atau IPC, melalui PT IPC Terminal Peti Kemas yang dalam pengoperasian NPCT1, yang terdiri atas Mitsui & Co, Ltd., Nippon Yusen Kabushiki Kaisha, dan PSA International Pte Ltd.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R. Irianto menjelaskan, uji coba ini merupakan tindak lanjut dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 27 Januari 2016 , yang melayani MV Selat Mas dengan GRT 14.000 ton.
Uji coba operasi dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional terminal peti kemas, baik dari sisi infrastruktur, suprastruktur, maupun sistem informasi di sisi dermaga, lapangan dan gate.
Uji coba sekaligus dilakukan untuk sinkronisasi proses peiayanan antara terminal dengan instansi-instansi pemerintah lain seperti Bea Cukai dan Karantina, maupun dengan para pelaku usaha logistik dan pemilik barang.
NPCT1 memiliki luas lahan kurang lebih 32 hektare dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun.
Dengan total panjang dermaga 450 meter saat ini (850 meter pada akhir 2016) dan kedalaman 14 meter low water spring (LWS) dan akan dikeruk secara bertahap hingga 20 meter.
Terminal baru itu diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 13.000-15.000 TEUs dengan bobot di atas 150.000 DWT.
Terminal baru itu akan dikembangkan dan dioperasikan oleh salah satu perusahaan lPC Group, yaitu PT New Priok Container Terminal One.
NPCT1 merupakan terminal petikemas pertama dalam pembangunan fase 1 Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk. Pembangunan fase 2 Terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian fase 1 New Priok.
Ketika proyek New Priok telah selesai akan ada total tujuh terminal peti kemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 hektare. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Setelah acara peresmian selanjutnya dijadwalkan ada "joint statement" antara Menteri Keuangan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Sosial, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia terkait Hasil Penindakan Amoniun Nitrat dan Produk Perikanan.
Sebelumnya pada akhir Mei 2016 telah dilakukan uji coba operasi (trial operation) untuk pelayaran internasional di NPCT1 yang mendatangkan kapal Sinar Sumba Voy 400 (Samudera Indonesia Shipping Line Ltd) dengan GRT 18.000 ton.
Acara itu dihadiri oleh mitra kerja sama, PT Pelabuhan lndonesia II (Pelindo II) atau IPC, melalui PT IPC Terminal Peti Kemas yang dalam pengoperasian NPCT1, yang terdiri atas Mitsui & Co, Ltd., Nippon Yusen Kabushiki Kaisha, dan PSA International Pte Ltd.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R. Irianto menjelaskan, uji coba ini merupakan tindak lanjut dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 27 Januari 2016 , yang melayani MV Selat Mas dengan GRT 14.000 ton.
Uji coba operasi dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional terminal peti kemas, baik dari sisi infrastruktur, suprastruktur, maupun sistem informasi di sisi dermaga, lapangan dan gate.
Uji coba sekaligus dilakukan untuk sinkronisasi proses peiayanan antara terminal dengan instansi-instansi pemerintah lain seperti Bea Cukai dan Karantina, maupun dengan para pelaku usaha logistik dan pemilik barang.
NPCT1 memiliki luas lahan kurang lebih 32 hektare dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun.
Dengan total panjang dermaga 450 meter saat ini (850 meter pada akhir 2016) dan kedalaman 14 meter low water spring (LWS) dan akan dikeruk secara bertahap hingga 20 meter.
Terminal baru itu diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 13.000-15.000 TEUs dengan bobot di atas 150.000 DWT.
Terminal baru itu akan dikembangkan dan dioperasikan oleh salah satu perusahaan lPC Group, yaitu PT New Priok Container Terminal One.
NPCT1 merupakan terminal petikemas pertama dalam pembangunan fase 1 Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk. Pembangunan fase 2 Terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian fase 1 New Priok.
Ketika proyek New Priok telah selesai akan ada total tujuh terminal peti kemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 hektare. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016