Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mengimbau para tukang potong babi di daerah itu mau "meyadnya" atau berkorban, dengan tidak mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dalam momentum Hari Suci Galungan.

"Kami harapkan ada rasa dari para pemotong agar tidak terlalu menggunakan kesempatan hari raya ini dengan menyakiti saudara sendiri, baik itu konsumen maupun peternak babi," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Minggu.

Dia mengemukakan, harga perkilogram babi hidup di tingkat peternak yang wajar itu sekitar Rp25-26 ribu, dan sesungguhnya pemotong sudah mendapatkan keuntungan dengan menjual daging babi Rp55 ribu perkilogram pada konsumen.

"Tetapi nyatanya harga di peternak seringkali dalam kisaran Rp23 ribu-Rp25.500, dan tidak jarang harga daging babi yang sudah dipotong harus dibeli konsumen di atas Rp55 ribu perkilogram," ucapnya.

Oleh karena itu, Sumantra mengharapkan dalam menghadapi Hari Suci Galungan 7 September mendatang, yang biasanya masyarakat akan ramai membeli daging babi sehari sebelumnya untuk keperluan ritual, agar para pemotong dapat menggunakan prinsip "menyamabraya" atau persaudaraan, saling asah, asih dan asuh.

"Tukang potong dengan sekarang mau meyadnya, tentunya bisa mendapat anugerah yang berlipat, tidak saja keuntungan, tetapi juga disenangi masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, sangat disayangkan kalau ada tukang potong yang mendapatkan keuntungan besar sesaat, tetapi kemudian tidak disukai oleh masyarakat. "Jika bisa meyadnya, tukang potong tidak rugi, konsumen tidak terlalu dicekik, dan peternak pun nasibnya terangkat," kata Sumantra.

Apalagi kalau harga terlalu tinggi nantinya dapat memicu inflasi. Tidak dipungkiri untuk menciptakan kestabilan harga dibutuhkan partisipasi komponen terkait, khususnya dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah agar rutin melakukan operasi pasar.

Terkait ketersediaan daging babi untuk Galungan, Sumantra menyebut saat ini terdapat sekitar 180 ribu lebih babi yang sudah siap dipotong berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Peternakan kabupaten/kota, dan jumlah itu mencukupi untuk kebutuhan Galungan.

Berdasarkan pantauan harga daging babi di Pasar Kereneng, Denpasar pada Minggu (4/9), harga daging babi perkilogram Rp52 ribu. Beberapa pedagang mengaku akan menaikkan harga mulai Senin (5/9). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016