Malang (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta kepala sekolah di Malang untuk menjemput Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kepala desa, hal itu dilakukan untuk mempercepat penyaluran kartu tersebut.
"Saya minta kepala sekolah jemput KIP ke desa, dan saya juga minta pak Bupati untuk menggerakkan kepala desa untuk memberikan KIP kepada orangtua sisa, dan juga buat orangtua mengantarkan anaknya ke sekolah agar uangnya dapat dicairkan," kata Muahdjir saat mengunjungi SDN Mangliawan I, Malang, Jumat.
Dia juga meminta semua pihak berperan aktif dalam penyebaran KIP karena hal itu adalah hak anak Indonesia.
Jika hingga akhir September penyebaran tidak optimal maka KIP akan dihentikan, dan akan dicari solusi pengganti KIP, kata Muhadjir.
"Saya harap akhir September nanti penyebaran KIP di Malang bisa mencapai 90 persen," kata dia.
Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan penyebaran KIP di Kabupaten Malang baru mencapai 40 persen, pihaknya pun akan mempercepat penyebarab kartu tersebut.
Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada tahun 2015 ditargetkan membidik 19 juta siswa usia sekolah di seluruh Indonesia, namun hingga saat ini penyebarannya masih belum merata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya minta kepala sekolah jemput KIP ke desa, dan saya juga minta pak Bupati untuk menggerakkan kepala desa untuk memberikan KIP kepada orangtua sisa, dan juga buat orangtua mengantarkan anaknya ke sekolah agar uangnya dapat dicairkan," kata Muahdjir saat mengunjungi SDN Mangliawan I, Malang, Jumat.
Dia juga meminta semua pihak berperan aktif dalam penyebaran KIP karena hal itu adalah hak anak Indonesia.
Jika hingga akhir September penyebaran tidak optimal maka KIP akan dihentikan, dan akan dicari solusi pengganti KIP, kata Muhadjir.
"Saya harap akhir September nanti penyebaran KIP di Malang bisa mencapai 90 persen," kata dia.
Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan penyebaran KIP di Kabupaten Malang baru mencapai 40 persen, pihaknya pun akan mempercepat penyebarab kartu tersebut.
Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada tahun 2015 ditargetkan membidik 19 juta siswa usia sekolah di seluruh Indonesia, namun hingga saat ini penyebarannya masih belum merata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016