Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa pariwisata memiliki imunitas dari pengaruh virus zika yang saat ini mendera Singapura, salah satu negara pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Pariwisata memiliki imunisasi sama halnya seperti dulu ada SARS, flu burung tetapi hanya sebulan setelah itu normal kembali," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.

Ia mengemukakan itu, saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional "Mempromosikan Budaya dan Pariwisata Warisan Budaya" yang digelar Universitas Udayana di Denpasar, Bali, Kamis.

Menurut dia, pascapenemuan virus zika di Singapura dengan adanya 54 orang teridentifikasi virus tersebut, hanya akan bersifat temporer terhadap dunia pariwisata.

Optimisme itu juga didukung upaya pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus itu masuk ke Indonesia dengan melakukan pemeriksaan di setiap pintu masuk.

Untuk itu ia mengharapkan masyarakat dan kalangan pariwisata untuk tidak panik dengan merebaknya virus berbahaya itu.

"Saya harap jangan panik akan isu itu, tetapi pengamanan ketat harus dilakukan setiap hari terhadap semua hal selain zika seperti kriminal dan narkoba," imbuhnya.

Sementara itu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai Bali telah menyiapkan satu alat pendeteksi suhu tubuh atau "thermoscanner" yang dipasang di pintu masuk Terminal Kedatangan Internasional.

Kepala KKP Ngurah Rai, Lucky Tjahyono menyatakan bahwa selain menggunakan alat pihaknya juga melakukan pengamatan dan deteksi langsung terhadap penumpang yang baru turun khususnya dari Singapura.

Mengingat frekuensi penerbangan dari Singapura cukup tinggi di Bali maka pihaknya pun meningkatkan kewaspadaan terhadap virus zika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016