Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kuliah umum kepada para peserta program pendidikan reguler Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta, Selasa.

Dalam kuliah umum di Istana Wakil Presiden di Jakarta itu, dia mengingatkan para peserta kursus selama tujuh bulan tersebut mengenai kewenangan dan tanggung jawab dalam mengemban jabatan.

"Jadi dirjen (direktur jenderal) jangan tergantung pada yang di bawah karena di bawah tergantung pada Anda. Tidak ada kewenangan tanpa tanggung jawab. Memang ada risiko. Semua ada risiko, pedagang juga punya risiko," katanya.

Oleh sebab itu, sebelum mengeluarkan kebijakan, lanjut Wapres, seorang pemimpin harus mengetahui latar belakang dan akibatnya bagi wilayah atau negara lain.

Dia mengawali pemaparannya dengan menceritakan program pemulihan pasca-Perang Dunia II yang disusul dengan Perang Dingin sebelum Amerika Serikat muncul sebagai penguasa tunggal.

Selanjutnya Wapres memberikan penjelasan tentang-tentang program ketahanan energi dan pembangunan sektor pariwisata sebagaimana tema besar kursus yang berlangsung mulai 1 Maret 2016 itu.

Setelah menyampaikan paparan, Wapres memberikan kesempatan kepada enam peserta kursus, dua di antaranya dari militer Malaysia untuk mengajukan pertanyaan.

Sebelum Wapres menyampaikan paparan, Gubernur Lemhannas Agus Widjojo melaporkan bahwa peserta kuliah umum tersebut terdiri dua angkatan, yakni angkatan ke-54 dan ke-56.

Jumlah keseluruhan peserta sebanyak 213 orang yang berasal dari para pejabat eselon I pusat dan daerah, perwira menengah TNI/Polri, pejabat perusahaan swasta, pengurus partai politik, dan tokoh masyarakat.

Di antara jumlah tersebut terdapat beberapa peserta yang berasal dari Yordania, Sri Lanka, Mali, Madagaskar, Pakistan, Malaysia, Thailand, Singapura, Kamboja, Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: M. Irfan llmie

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016